Labels

Monday 5 December 2011

Melalui hidup yang lebih bermakna

Ini kisah tentang seorang guru yang berambisi menjadi kepala sekolah. Ia hanya butuh waktu setahun untuk beradaptasi dengan pekerjaannya yang baru yaitu sebagai pengajar. Selanjutnya, ia terbenam dalam rutinitas sehari-hari. Beberapa tahun kemudian, ia merasa bahwa waktu yang dilaluinya selamanya ini telah cukup memadai untuk bekal menjadi seorang kepala sekolah. Mulailah dari tahun ke tahun ia melamar setiap kali mendengar lowongan kepala sekolah terbuka di kotanya ia akan mengejar sampai dapat. Namun, setiap kali melamar ia selalu gagal dan gagal.

Tak terasa sudah 15 tahun tahun ia menjadi guru dan sudah lebih 8 kali ia melamar menjadi kepala sekolah, tetapi entah mengapa akhirnya gagal juga. Kenyataan pahit ini membuatnya gusar dan sakit hati. Seorang guru lain yang menurutnya hanya berpengalaman 7 tahun berhasil mendapatkan  posisi yang ia dambakan.

Dengan marah, ia menelepon ketua yayasan sekolah yang bersangkutan.

"Aneh sekali kalau anda menerima orang tersebut, bukan saya cemoohnya. Anda perlu ingat bapak, bahwa saya lebih senior dan pengalaman saya bekerja jadi guru sudah 15 tahun sementara ia baru  7 tahun."

"Oh, anda keliru sekali bapak, ketua yayasan menanggapi dengan santai. Ingat bapak, memang ia berpengalaman 7 tahun, sementara anda hanya satu tahun, yang diulang sebanyak 15 kali, itu berbeda bapak."

Hidup tidak diukur dari berapa lama kita berjalan tapi dari isi dan  kualitas yang kita lakukan. Isi dan kualitas hidup kita dilihat dari banyaknya orang yang berinteraksi dengan  kita, banyaknya buku yang telah terbaca atau banyaknya ilmu yang telah diperolehnya dan sebanyak apa kita bisa mengambil pelajaran dari setiap langkah kehidupan kita. Bila 3 hal itu tidak mengalami perubahan akan menyebabkan kita hidup dari tahun ketahun hanya mrnjadi orang yang sama, hanya melakukan pengulangan2 saja.

Monday 21 November 2011

Kue bolu



Pengen bikin kue tart sendiri, wah asik juga nih kayanya. Nah buat anda yang mau mencoba silahkan di coba resep kue tart berikut ini.



Bahan Bolu Putih :
1. Telor 16
2. Terigu 2 gelas belimbing
3. Gula putih 1 gelas
4. Mentega 150 gr dicairkan
5. TBM 1 sendok makan
6. Susu bubuk 2 sendok makan
7. Baking Powder 1 sendok the
8. Vanili ½ sendok the

Cara Buat :
1. Gula, telor dan TBM dikocok hingga lembut (kira2 7 menit)
2. Masukkan terigu, susu, baking powder,vanili
3. Terakhir masukkan mentega cair
4. Panggang ke dalam cetakan untuk 2 loyang.

Bahan Bolu Coklat :
1. Telur 6
2. Gula ¾ gelas
3. Terigu 1 gelas
4. Susu bubuk 2 sendok makan
5. Mentega 100 gr dicairkan
6. TBM 1 sendok makan
7. Baking Powder 1 sendok teh
8. Coklat bubuk 3 sendok makan

jangan lupa posting hasil kue tartnya disini ya :)
selamat membuat kue. Tapi kalo anda gak sempat bikin kue tart, langsung beli di toko kue tart aja ya. 

 kue tart


Sumber:azrakulove.blogspot.com

Kue lumpur

Kue lumpur termasuk kue basah rasanya nikmat sekali bila di sajikan sebagai tajil buka puasa dengan taman teh manis tentunya nikmat sekali bukan ?, berikut ini adalah resep cara membuatnya:

Bahan Kue Lumpur :
  • Tepung terigu, 500 gram
  • Kentang, 250 gram, kukus, haluskan
  • Santan, 800 – 850 ml dari 1 butir kelapa
  • Mentega/margarin, 250 gram, cairkan
  • Telur ayam, 4 butir ( 250 gram )
  • Gula pasir, 250 gram
  • Garam, secukupnya
  • Vanili, secukupnya
  • Kelapa muda, 1 buah, ambil dagingnya
  • Kismis, secukupnya
Cara membuat Kue Lumpur :

  1. Campur telur, gula dan vanili, kocok hingga putih ( sekitar 10 menit ). Masukkan kentang, aduk rata.
  2. Masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata. Tuang santan dan garam, aduk rata.
  3. Masukkan mentega / margarin cair, aduk rata.
  4. Panaskan cetakan, olesi dengan margarin. Tuang adonan dalam cetakan.
  5. Tambahkan kelapa muda dan kismis. Tutup cetakan, masak hingga matang.
  6. Angkat, sajikan.
Untuk 15 buah Kue Lumpur
Tips Kue Lumpur :

  • Jika adonan tidak rata dan licin, saring adonan.
  • Kalau ingin isinya terlihat masukkan ketika adonan sudah setengah matang.
  • Isi bisa diganti sesuai selera.
Demikian resepnya selamat mencobanya di rumah

Friday 4 November 2011

Jangan Meremehkan Kemampuan Iblis Menggoda

Aku pernah mendengar...Bila anak SD Setannya setara anak SMP, kl S1 orangnya S2 setannya, orang biasa setannya kelas ustad, kl Ustad setannya kelas apalagi...

Aku punya kisah nyata...suatu hal yang sangat fantastik.  Bagiku tak mungkin terjadi tp itu terjadi dan nyata. Ini sebenarnya adalah aib namun aku ingin berbagi cerita. Jadi selama diatas dunia tak ada yang tak mungkin. Semua mungkin!! Berhati2lah setan dimana2

Seorang sholeh, ustad, pengisi kuliah rohani, seorang mentor, berada dalam organisasi yang solid pendek kata seorang ikhwan sekaligus mujahid...Hidup dengan seorang istri yang juga sholehah hijabnya terjaga, kegiatan istrinya dirumah saja sambil mengajar mengaji beberapa anak2 tetangga dan anak teman mereka. Namun setelah menjalankan perkawinan kurang lebih 6 th mereka belum dikaruniakan anak. Sang istri tak menghalangi suaminya untuk menikah lagi dan bahkan istrinyalah yang  mempertemukannya dengan seorang wanita. Wanita  yang cukup dinilai bagus oleh istrinya...Namun sebelum terjadi pernikahan masih  PDKT kali, eh si wanita telah hamil duluan...Nauzubillah.

Sungguh ku tak percaya apa yang telah terjadi...apakah benar begitu? Terlepas benar atau tidaknya ada hikmah yang diambil yaitu satu kalimat " SIAPAPUN KITA TUTUP SEMUA PINTU2 SETAN , JANGAN BERI CELAH"

Setan akan mati2an mengganggu kita,  menarik kita ke neraka dan jangan remehkan kemampuan mereka. Jangan merasa telah tinggi ilmu,telah banyak ibadah, telah menjalankan kehidupan seperti Rasullah...kemudian kita kehilangan kewaspadaan diri.

Ya Allah bantulah kami memerangi setan iblis yang selalu berbisik2 ditelinga utk menjerumus kami ke perbuatan dosa..amin.

Ketulusanku tiada artinya kah?

Aku memang bukan seorang yang bisa dan hebat untuk memotivasi sso. Tapi aku hanya sso yang mengharapkan orang2 yang kucintai mendapatkan hal yang terbaik dalam hidupnya. Berusaha kumencari cara pendekatan apa yang harus kulakukan agar mereka mengerti tujuanku. Hanya kenyataannya aku masih belum punya cara...aku hanya punya harapan.

Surat Al 'Asr 103: 3
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

Itulah jelas dalam ayat ini dinyatakan Dalam menasehati sso itu perlu aturan yang harus ditaat..ada suatu pendekatan yang benar dan dilakukan dengan sabar. Tanpa itu apapun yang kita lakukan takkan tercapai.

Muhan2 Allah memberikan kemudahan padaku agar harapanku tercapai....Aku sebenarnya tak ingin terlalu berharap karena aku takut kecewa...Aku ingin berusaha saja agar Allah menilainya sebagai suatu jalan yang baik dan bernilai pahala bagiku. Inikah ketulusanku?

Temukan aku dengan hal yang dapat merubah segalanya sehingga aku dapat berbuat lebih dan memperoleh hal yang terbaik dlam hidupku didunia dan di akhirat amin.

Ayo semangat kamu bisa!!!

Monday 31 October 2011

Time To Change

Berhasil mengatasi masalah akan mengantarkan kita
pada posisi yang bagus untuk mengatasi masalah berikutnya.
Kesuksesan kita akan menjadi bekal yang sangat baik untuk mencapai kesuksesan2 berikutnya.

Orang yang kaya menjadi lebih kaya bukan karena
harta yang dimilikinya, namun karena arah yang
benar dalam usaha dan kehidupannya;
tindakan yang benar dalam langkah-langkahnya,
sehingga kesuksesan itu akan muncul ber-ulang2!

Kalau dalam kehidupan, kita melihat yang kaya makin kaya,
yang miskin makin miskin. Memang itu yang terjadi.
Sekarang lihatlah kehidupan kita. Apakah kita makin kaya
atau makin miskin? Jika kita makin miskin, maka segeralah berbalik arah.
Kita pasti melakukan kesalahan yang mungkin tidak kita sadari. Jika kita
tetap menjalani apa yang kita lakukan sekarang ini, maka kemungkinan
kita akan semakin terpuruk. Namun jika kita merasa makin kaya, maka
melangkahlah makin cepat. Berlarilah! Karena arah Kita sudah benar.

Jika kita cenderung mengalami kemerosotan
dalam taraf kehidupan, maka saatnya sekarang
berbalik arah! Ubah arah kita karena itu tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Kita telah melakukan kesalahan!

Sekaranglah saatnya KITA berubah! Kemalasan kita
ubah menjadi ketekunan. Kesombongan kita harus
diubah menjadi keramahan. Kesederhanaan kita dalam
berpikir harus kita ubah dengan kreativitas
yang genius. Kelalain Kita harus kita ubah dengan
kewaspadaan yang tajam. Waktu kita harus diisi
penuh dengan aktivitas, detik demi detik.
Pikiran negatif kita harus diubah dengan pikiran positif.

Apakah mudah? Jangan bertanya lagi! Begitu kita ingat
maka lakukan perubahan itu, terus menerus, hingga kita
tidak akan merasakan itu, dan kita sudah berbalik arah.
Ya, sekaranglah saatnya kita banting setir!

Rasakan perubahan itu. Bila kehidupan kita sudah
mulai membaik, maka semangati untuk melakukan lebih
kencang, bergerak lebih cepat, berpikir lebih taktis
dan lakukan terus hal-hal baik yang sudah membuat
kehidupan kita menuju arah yang benar.

Ingat! Orang yang kaya semakin kaya, bukan karena dia
memiliki harta lebih banyak, namun karena dia sudah
berada diarah yang benar. Kesuksesan yang dia capai
telah membuat efek domino untuk kesuksesan berikutnya!

Sumber :
Efek Domino Kesuksesan
(disadur dari Buku: Time To Change Hari Subagya)

Berpikir untuk menang

Seekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai.

Tiba tiba datang seekor rubah jantan besar yang hendak memangsanya. Lalu kelinci itu berkata : "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci. Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."

Sang Rubah jantan merasa tertantang, "Dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?"

Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci. Sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha rubah dan melahapnya dengan nikmat.

Sang Kelinci kembali bersantai, sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai.

Tiba tiba datang se-ekor serigala besar yang hendak memangsanya. Lalu kelinci berkata : "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci. Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."

Sang serigala merasa tertantang, " Dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?"

Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci. Lima belas menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha serigala dan melahapnya dengan nikmat.

Sang kelinci kembali bersantai, Sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri diatas pasir.

Tiba tiba datang se-ekor beruang besar yang hendak memangsanya. Lalu kelinci berkata :" Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci. Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."

Sang Beruang merasa tertantang, " Dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?"

Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci. Tiga puluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam setangkai paha Beruang dan melahapnya dengan nikmat.

Pohon kelapa melambai lambai. Lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai.

Sang Kelinci melongok kedalam lubang kelinci, sambil melambai "Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan !!"

Keluarlah se-ekor harimau dari lubang itu, sangat besar badannya. Sambil menguap Harimau berkata "Kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang dan saya tidak perlu berlari mengejar kencang."


(Winner selalu berpikir mengenai kerja sama, sementara Looser selalu berpikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.)

Thursday 20 October 2011

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam


copas : http://pembinaanpribadi.blogspot.com

BAGAIMANA MEMPERLAKUKAN PEKERJAAN

Pekerjaan seringkali membuat kita stres dan bahkan frustasi. Padahal, harusnya, seberat apapun pekerjaan, tubuh dan pikiran Anda harus siap menjalankannya. Kesiapan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, dari soal makanan yang Anda konsumi sampai bagaimana Anda mengelola stres.
Jika makanan yang Anda konsumsi kurang bergizi, Anda tidak berolahraga, serta tidak mengelola stres dengan benar, tentu Anda akan merasa tidak maksimal dalam bekerja. Akibatnya, karier pun bisa terganggu.
Intinya, mereka tidak merawat diri mereka supaya siap menghadapi tantangan pekerjaan. Bagaimana Anda bisa mencintai pekerjaan Anda jika Anda sendiri merasa tidak berada pada performa puncak? Bagaimana bisa Anda mewujudkan mimpi-mimpi Anda jika Anda tak punya energi untuk mewujudkannya?
Kuncinya adalah bagaimana Anda mampu mengubah sikap dan pandangan terhadap pekerjaan. Bagaimana caranya? Simak beberapa trik berikut:
1. Tak Perlu Marah
Marah itu biasa dan sangat manusiawi. Tetapi, ketika Anda marah, apapun alasan kemarahan itu, bisa dipastikan Anda menjadi tak punya energi positif untuk bekerja maksimal. Jadi, sebisa mungkin bebaskan diri dari amarah, baik kepada diri maupun lingkungan kerja. Beri maaf kepada diri Anda, beri maaf kepada lingkungan kerja, apalagi untuk hal-hal yang sepele.
Jika ini yang Anda lakukan, Anda pasti akan punya emosi positif yang juga bakal mendongkrak sikap positif Anda terhadap pekerjaan. Hasilnya, produktivitas dan semangat kerja pun bakal ikut terangkat.
2. Tak perlu me­­nyalahkan
Sepertinya, kita memang terbiasa hidup di lingkungan yang suka menyalahkan pihak lain. Sering, kan, kita menyalahkan orang lain, tapi begitu kita yang harus bertanggung jawab, kita buru-buru mencari kambing hitam. Menyalahkan pihak lain memang mudah dan membuat kita merasa nyaman.
Kenapa? Karena pada dasarnya manusia tidak suka untuk mengakui kesalahan. Namun, sisi buruknya adalah, dengan menyalahkan orang lain, Anda tidak bisa ikut aktif memperbaiki keadaan, karena Andalah yang tahu permasalahan sebenarnya.
Menyalahkan hanya akan menurunkan level energi Anda. Jadi, kalaupun Anda merasa ada yang tidak beres di kantor, daripada marah-marah tak jelas juntrungannya, cobalah melihat dari sisi lain dan ambil pelajaran darinya. Dengan cara ini Anda akan bisa melewati fase ini dan mengembangkan potensi positif diri Anda.
3. Ubah Keyakinan
Keyakinan memang menjadi modal kuat karyawan. Keyakinan menjadi dasar untuk menentukan kemana karier akan Anda bawa. Namun, yang harus dicermati adalah tak selamanya keyakinan itu berakibat positif.
Contoh, Anda menginginkan karier Anda suatu ketika berada pada posisi A, sementara di dasar hati, Anda meyakini yang lain. Maka yang terjadi adalah konflik antara keduanya, yang justru bisa mengganggu karier. Jadi, dalam hal karier, yakin itu penting tapi tidak selalu pas. Yang lebih tepat adalah Anda fokus untuk bekerja maksimal.
4. Ubah Sikap
Karier ibarat sebuah perjalanan, selalu ada kurva naik-turun sepanjang jalan yang dilalui. Di dunia karier, naik turun karier pun menjadi hal jamak. Ketika banyak hal bagus terjadi sepanjang karier, Anda pasti akan merasa nyaman dan bersemangat kerja tinggi. Namun sebaliknya, begitu terjadi hal yang tak diinginkan, akan lebih sulit untuk mengelola energi Anda dalam bekerja. Jadi, pastikan bahwa situasi dan sikap Anda tidak memengaruhi kinerja Anda sehari-hari.
5. Buat Pilihan Yang Lebih Baik
Perjalanan karier selalu dipenuhi pilihan-pilihan. Sebagian di antaranya menjadi penambah semangat, sebagian sisanya justru menjadi penghalang karier. Tentu, tak ada orang yang sengaja membuat pilihan buruk. Kemampuan pribadi dan pengalamanlah yang akan menjadikan seseorang makin lama makin mampu membuat pilihan-pilihan yang baik.
Mereka makin lama bisa memilah, mana yang baik dan mana yang tidak bagus untuk karier. Jadi, jangan pernah berhenti belajar membuat pilihan yang lebih baik, karena ini akan menempatkan Anda sebagai karyawan yang mumpuni pada akhirnya.
6. Pindah Kerja
Pertanyaan akhirnya adalah, “Apakah pekerjaan dan situasi kantor membuat Anda betah atau sebaliknya, malah membuat Anda makin merasa tidak berkualitas?” Banyak orang memilih lebih lama bertahan di tempat kerjanya, padahal sebetulnya mereka tidak inginkan. Salah satu penyebabnya adalah karena mereka tak yakin masa depan mereka selepas pindah atau keluar dari pekerjaan.
Biasanya, yang mereka punyai adalah keyakinan bahwa mereka bisa melakukan sesuatu yang menghasilkan uang. Padahal, keyakinan saja tak cukup. Jadi, pindah kerja itu boleh dan baik-baik saja, asalkan alasannya tepat. Salah satu alasannya adalah Anda tidak bahagia di kantor yang sekarang, padahal Anda sudah mati-matian melakukan yang terbaik.

Thursday 23 June 2011

Cinta adalah suatu pilihan

Ketika bertemu seseorang yang membuat kita tertarik, Itu bukan pilihan, itu KESEMPATAN..
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya. Itu bukan kesempatan, itu adalah PILIHAN..

Ketika kita memilih bersama seseorang walau apapun yang terjadi, justru di saat kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasangan kita, dan tetap memilih untuk mencintainya. Itu bukan kesempatan, itu adalah PILIHAN...

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang sebagai KESEMPATAN dalam hidup kita..
Tetapi cinta yang dewasa, mencintai dengan komitmen di hadapan Tuhan dan manusia adalah PILIHAN...

Mungkin KESEMPATAN mempertemukan pasangan jiwa kita dengan dia
Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, adalah PILIHAN yang harus kita pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan dan manusia.

Kita berada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang Sempurna untuk dicintai.. Tetapi untuk BELAJAR mencintai orang yang Belum Sempurna. Dengan cara yang Sempurna...Mari kita menjadi penutup ketidaksempurnaannya...dia menjadi penutup ketiksempurnaan kita...kita manusia tidak tercipta SEMPURNA.

Karena pasangan kita adalah belahan jiwa kita.. Agar jiwa kita pun menjadi SEMPURNA di hadapan Tuhan...
Takdir yang mempertemukan. Kita berusaha untuk menjadikannya indah atas izin Allah SWT.
Rancangan yang indah telah disiapkan oleh-Nya ..

Friday 10 June 2011

Apa itu cinta

Ketika sesuatu tdk sesuai dg keinginan,harus ada usaha tuk mhadirkan KETULUSAN .... berharaplah hanya kepada Allah

Ketika sesuatu tdk sesuai dg keinginan,harus ada usaha tuk mhadirkan KEIKHLASAN....terimalah takdir Allah...terimalah sesuatu itu ada adanya

Ketika sesuatu tdk sesuai dg keinginan,harus ada usaha tuk mhadirkan KESABARAN...memberi ruang ntuk Berubah

Ketika sesuatu tdk sesuai dg keinginan,harus ada usaha tuk mhadirkan RASA SYUKUR....merasa cukup dengan nikmat Allah yang telah diterima

Ketika sesuatu tdk sesuai dg keinginan,harus ada usaha tuk mhadirkan KESADARAN BAHWA KITA PUN TAK SEMPURNA....berusaha ntuk melupakan kekurangan, kita juga bukan tanpa kekurangan.

Ketika sesuatu tdk sesuai dg keinginan,harus ada usaha tuk mhadirkan KESADARAN BAHWA MANUSIA BERSIFAT DINAMIS....berilah kesempatan tuk memperbaiki diri

Bila ada ITU SEMUA ADA akan ada ruang untuk CINTA....

CINTA tak bisa dihadirkan begitu saja ketika ia dibutuhkan...

CINTA adalah suatu proses yang memakan waktu...

CINTA juga tak mudah pergi dengan begitu cepat......

CINTA adalah anugrah dari sang pencipta yg terletak di hati...

Dan Allah adalah pemilik hati...

Allah adalah pembolak-balik hati...

Oleh karena itu lakukanlah sesuai dengan aturanNya

CINTA itu akan indah

Lakukanlah karenaNya

CINTA itu akan menenangkan

Tuesday 31 May 2011

JANGAN PERNAH BERHENTI DI TENGAH BADAI

Ini kisah perlu untuk direnungkan...saat kesulitan sedang menerpa jangan pernah putus asa....hidup ini adalah ujian.

Pada suatu hari, seperti biasanya kami bekendaraan menuju ke suatu tempat. Dan aku yg mengemudi.
Setelah bbrpa puluh kilometer, tiba² awan hitam datang bersama angin kencang.
Langit menjadi gelap. Kulihat beberapa kendaraan mulai menepi & berhenti.

"Bagaimana Ayah? Kita berhenti?", aku bertanya.
"Teruslah mengemudi!", kata Ayah.
Aku tetap menjalankan mobilku.
Langit makin gelap, angin bertiup makin kencang. Hujanpun turun.
Beberapa pohon bertumbangan, bahkan ada yg diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan.
Kulihat kendaraan² besar juga mulai menepi & berhenti.

"Ayah...?"
"Teruslah mengemudi!" kata Ayah sambil terus melihat ke depan.
Aku tetap mengemudi dng bersusah payah.
Hujan lebat menghalangi pandanganku sampai hanya berjarak beberapa meter saja.
Anginpun mengguncang²kan mobil kecilku.
Aku mulai takut.
Tapi aku tetap mengemudi walaupun sangat perlahan.

Setelah melewati bbrpa kilometer ke depan, kurasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang.
Setelah beberapa killometer lagi, sampailah kami pada daerah yang kering & kami melihat matahari bersinar muncul dari balik awan.

"Silakan kalau mau berhenti dan keluarlah", kata Ayah tiba².
"Kenapa sekarang?", tanyaku heran.
"Agar engkau bisa melihat dirimu seandainya engkau berhenti di tengah badai".

Aku berhenti & keluar. Kulihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung.
Aku membayangkan mereka yg terjebak di sana dan berdoa, smg mereka selamat.
Dan aku mengerti bahwa jng pernah berhenti di tengah badai karena akan terjebak dlm ketidakpastian & ketakutan kapan badai akan berakhir serta apa yg akan terjadi selanjutnya.

Jika kita sdg menghadapi "badai" kehidupan, teruslah berjalan, jgn berhenti, jgn putus asa karena kita akan tenggelam dlm keadaan yg terus kacau, menakutkan & penuh ketidak-pastian.

Lakukan saja apa yg dpt kita lakukan, & yakinkan diri bahwa badai pasti berlalu.

Jadikanlah kebiasaan yg positif untuk tdk menyerah hari ini. Tak ada kata untuk berhenti...maju terus..tak ada kata putus asa dalam hidup yang singkat ini.

Dibawah ini kalam Allah yang berkaitan dengan putus asa..

Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.
(QS. Yusuf:87)

Sehingga apabila para Rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada Rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki.
(QS. Yusuf:110)

Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.
(QS. Al-Anbiya:88)

Dan kamu menyangka kepada Allah dengan bermacam-macam prasangka. Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan hatinya dengan goncangan yang sangat. (QS. Al-Ahzab:10-11)

Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf
dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan
kaum yang kafir. (QS. Yusuf : 87)

Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan pertemuan
dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu
mendapat azab yang pedih. (TQS. al-Ankabut [29]: 23)

“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (TQS. az-Zumar [39]: 53)

Thursday 19 May 2011

15 Filosofi Kehidupan

1. Tuhan yang Maha Baik memberi kita ikan,  tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya. Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat, mungkin kamu tidak akan pernah mulai. Mulailah sekarang,mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya.

2. Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai, tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.

3. Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan, tetapi kehidupan lajang juga memiliki suka-duka. Buka mata kamu lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kamu setengah terpejam sesudahnya.

4. Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya. Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah hati seorang wanita.

5. Begitu juga Persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya.

6. Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya. Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga kita.

7. Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan, tapi jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain, tapi menyesal-lah jika orang itu menyesal bertemu dengan kamu.

8. Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.  Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai diwaktu kamu susah. Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.

9. Karena semua manusia itu baik kalau kamu bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kamu bisa melihat keunikannya tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kamu tidak bisa melihat keduanya.

10. Begitu juga Kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan, kegunaannya terletak pada penerapan yang benar, orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal, sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.

11. Dan Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja, tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta. Tak seorang pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak. Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah.

12. Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan kita adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita.

13. Kamu tak bisa mengubah masa lalu. tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan.

14. Bila Kamu mengisi hati kamu, dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan, Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.

15. Jika kamu berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut, berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses.

Tuesday 3 May 2011

Meredam rasa Tersinggung

Saya termasuk orang yang mengagumi tulisan AA Gym...namun saya sangat menyayangkan kehidupannya. Namun demikian kita bukanlah orang yang berhak untuk menilai...sebagai manusia kita tak cukup ilmu untuk menilai sso. Mari kita mengambil pelajaran dari  tulisan AA Gym dibawah ini.

Salah satu hal yang sering membuat energi kita terkuras adalah timbulnya rasa ketersinggungan diri. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain. Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri dan selanjutnya akan memikirkan kejelekan orang lain. Hal yang paling membahayakan dari ketersinggungan adalah habisnya amal kita. Efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Jika kita marah, kata-kata jadi tidak terkendali, stress meningkat, dan lainnya. Karena itu, kegigihan kita untuk tidak tersinggung menjadi suatu keharusan.

Apa yang menyebabkan orang tersinggung? Ketersinggungan seseorang timbul karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, saleh, tampan, dan merasa sukses. Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kita kurang sedikit saja akan langsung tersinggung. Peluang tersinggung akan terbuka jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proporsional menilai diri. Teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung adalah tidak menilai lebih kepada diri kita. Misalnya, jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah berjasa, saya seorang guru, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang sudah berbuat. Semakin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita, akan membuat kita makin tersinggung. Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meredam ketersinggungan

Pertama, belajar melupakan. Jika kita seorang sarjana maka lupakanlah kesarjanaan kita. Jika kita seorang direktur lupakanlah jabatan itu. Jika kita ustadz lupakan keustadzan kita. Jika kita seorang pimpinan lupakanlah hal itu, dan seterusnya. Anggap semuanya ini amanah agar kita tidak tamak terhadap penghargaan. Kita harus melatih diri untuk merasa sekadar hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali ilmu yang dipercikkan oleh Allah sedikit. Kita lebih banyak tidak tahu. Kita tidak mempunyai harta sedikit pun kecuali sepercik titipan Allah. Kita tidak mempunyai jabatan ataupun kedudukan sedikit pun kecuali sepercik yang Allah amanahkan. Dengan sikap seperti ini hidup kita akan lebih ringan. Semakin kita ingin dihargai, dipuji, dan dihormati, akan kian sering kita sakit hati.

Kedua, kita harus melihat bahwa apa pun yang dilakukan orang kepada kita akan bermanfaat jika kita dapat menyikapinya dengan tepat. Kita tidak akan pernah rugi dengan perilaku orang kepada kita, jika bisa menyikapinya dengan tepat. Kita akan merugi apabila salah menyikapi kejadian, dan sebenarnya kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita. Apa pun perkataan orang lain kepada kita, tentu itu terjadi dengan izin Allah. Anggap saja ini episode atau ujian yang harus kita alami untuk menguji keimanan kita.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji′uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah: 155-157).

Ketiga, kita harus berempati.Yaitu, mulai melihat sesuatu tidak dari sisi kita. Perhatikan kisah seseorang yang tengah menuntun gajah dari depan dan seorang lagi mengikutinya di belakang Gajah tersebut. Yang di depan berkata, "Oh indah nian pemandangan sepanjang hari". Kontan ia dilempar dari belakang karena dianggap menyindir. Sebab, sepanjang perjalanan, orang yang di belakang hanya melihat pantat gajah. Karena itu, kita harus belajar berempati. Jika tidak ingin mudah tersinggung, cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri.

Keempat, jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai ladang peningkatan kwalitas diri dan kesempatan untuk mengamalkan sifat mulia. Yaitu, memaafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan kebaikan. Wallahu a′lam bish-shawab

Wednesday 27 April 2011

Delapan Mata Air Kecemerlangan

Resensi buku karya: M. Anis Matta, Lc.

Islam datang dengan 2 pesona; pesona kebenaran yang abadi dan pesona manusia muslim yang temporal. Dan pada setiap momentum sejarah di mana kedua pesona itu bertemu, Islam selalu berada di puncak kekuatan dan kejayannya. Akan tetapi, itulah masalah Islam saat ini. Ia memang tidak akan pernah kehilangan pesona kebenarannya, karena kebenarannya bersifat abadi. Namun, ia kini masih kehilangan pesona manusianya.

Buku Delapan Mata Air Kecemerlangan ini merupakan upaya Anis Matta menjawab problematika itu. Untuk menjadikan muslim sebagai pesona Islam, maka kita harus mempertemukan manusia-manusia muslim itu dengan mata air kecemerlangannya.

Mata Air Pertama: Konsep Diri
Konsep diri adalah suatu kesadaran pribadi yang utuh, kuat, jelas, dan mendalam tentang visi dan misi hidup; pilihan jalan hidup beserta prinsip dan nilai yang membentuknya; peta potensi; kapasitas dan kompetensi diri; peran yang menjadi wilayah aktualisasi dan kontribusi; serta rencana amal dan karya unggulan. Konsep Diri menciptakan perasaan terarah dalam struktur kesadaran pribadi kita. Keterarahan adalah salah satu mata air kecemerlangan.

Konsep Diri manusia Muslim adalah kesadaran yang mempertemukan antara kehendak-kehendaknya sebagai manusia; antara model manusia Muslim yang ideal dan universal dengan kapasitas dirinya yang nyata dan unik, antara nilai-nilai Islam yang komprehensif dan integral dengan keunikan-keunikan pribadinya sebagai individu; antara ruang aksi dan kreasi yang disediakan Islam dengan kemampuan pribadinya untuk beraksi dan berkreasi; dan antara idealisme Islam dengan realitas pribadinya.

Mata Air Kedua: Cahaya Pikiran

Perubahan, perbaikan, dan pengembangan kepribadian harus selalu dimulai dari pikiran kita. Sebab, tindakan, perilaku, sikap, dan kebiasaan kita sesungguhnya ditentukan oleh pikiran-pikiran yang memenuhi benak kita. Bukan hanya itu, semua emosi atau perasaan yang kita rasakan dalam jiwa kita seperti kegembiraan dan kesedihan, kemarahan dan ketenangan, juga ditentukan oleh pikiran-pikiran kita. Kita adalah apa yang kita pikirkan.

Maka, kekuatan kepribadian kita akan terbangun saat kita mulai memikirkan pikiran-pikiran kita sendiri, memikirkan cara kita berpikir, memikirkan kemampuan berpikir kita, dan memikirkan bagaimana seharusnya kita berpikir. Benih dari setiap karya-karya besar yang kita saksikan dalam sejarah, selalu terlahir pertama kali di sana: di alam pikiran kita. Itulah ruang pertama dari semua kenyataan hidup yang telah kita saksikan.

Mata Air Ketiga: kekuatan Tekad
Tekad adalah jembatan di mana pikiran-pikiran masuk dalam wilayah fisik dan menjelma menjadi tindakan. Tekad adalah energi jiwa yang memberikan kekuatan kepada pikiran untuk merubahnya menjadi tindakan.

Pikiran tidak akan pernah berujung dengan tindakan, jika ia tidak turun dalam wilayah hati, dan berubah menjadi keyakinan dan kemauan, serta kemudian membulat menjadi tekad. Begitu ia menjelma jadi tekad, maka ia memperoleh energi yang akan merangsang dan menggerakkan tubuh untuk melakukan perintah-perintah pikiran.

Bila tekad itu kuat dan membaja, maka tubuh tidak dapat, atau tidak sanggup menolak perintah-perintah pikiran tersebut. Akan tetapi, bila tekad itu tidak terlalu kuat, maka daya rangsang dan geraknya terhadap tubuh tidak akan terlalu kuat, sehingga perintah-perintah pikiran itu tidak terlalu berwibawa bagi tubuh kita.

Maka, kekuatan dan kelemahan kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh sebesar apa tekadnya, yang merupakan energi jiwa dalam dirinya. Tekad yang membaja akan meloloskan setiap pikiran di sleuruh prosedur kejiwaan, dan segera merubahnya menjadi tindakan.

Mata Air Keempat: Keluhuran Sifat

Pada akhirnya semua kekuatan internal –kosep diri, pikiran dan tekad- yang telah kita bangun dalam diri kita, haruslah bermuara pada munculnya sifat-sifat keluhuran. Kecemerlangan seseorang di dalam hidup sesungguhnya berasal –salah satunya- dari mata air keluhuran budi pekertinya. Dari mata air keluhuran itu, semua nilai-nilai kemanusiaan yang mulia terjalin menjadi satu kesatuan, dan menampakkan diri dalam bentuk sifat-sifat terpuji.

Sifat-sifat itulah yang akan tampak di permukaan kepribadian kita, mewakili keseluruhan pesona kekuatan kepribadian yang kita miliki, yang sebagiannya terpendam di kedalaman dasar kepribadian kita. Kekuatan pesona sifat-sifat keluhuran itu seperti sihir, yang akan menaklukkan akal dan hati orang-orang yang ada di sekitarnya, atau yang bersentuhan dengannya secara langsung.

Setiap sifat memiliki akar tersendiri yang terhunjam dalam di kedalaman pikiran dan emosi kita. Seperti juga pohon, sifat-sifat itu tersusun sedemikian rupa di mana sebagian mereka melahirkan sebagian yang lain. Ada sejumlah sifat-sifat tertentu yang berfungsi seperti akar pada pohon, yang kemudian tumbuh berkembang menjadi batang, dahan dan ranting, daun dan buah. Demikianlah kita tahu bahwa semua sifat keluhuran berakar pada lima sifat: cinta kebenaran, kesabaran, kasih sayang, kedermawanan, dan keberanian.

Mata Air Kelima: Manajemen Aset Fundamental

Obsesi-obsesi besar, pikiran-pikiran besar, dan kemauan-kemauan besar selalu membutuhkan daya dukung yang juga sarana besarnya. Salah satunya dalam bentuk pengelolaan dua aset fundamental secara baik, yaitu kesehatan dan waktu.

Fisik adalah kendaraan jiwa dan pikiran. Perintah-perintah pikiran dan kehendak-kehendak jiwa tidak akan terlaksana dengan baik, bila fisik tidak berada dalam kondisi kesehatan yang prima. Kadang-kadang, jumlah “penumpang” yang mengendarai fisik kita melebihi kapasitasnya dan membuatnya jadi oleng. Akan tetapi, perawatan yang baik akan menciptakan keseimbangan yang rasional antara muatan dan kapasitas kendaraan.

Waktu adalah kehidupan. Setiap manusia diberikan kehidupan sebagai batas masa kerja dalam jumlah yang berbeda-beda, yang kemudian kita sebut dengan umur yang terbentang dari kelahiran hingga kematian. Tidak ada manusia yang mengetahui akhir dari batas masa kerja itu, yang kemudian kita sebut ajal. Hal itu menciptakan suasana ketidakpastian, tetapi itulah aset paling berharga yang kita miliki.

Ibarat menempuh sebuah perjalanan yang panjang, fisik kita berfungsi sebagai kereta, dan waktu yang terbentang jauh atau dekat, seperti rel kereta. Seorang masinis boleh menentukan stasiun terakhir yang kita tuju, tetapi dia harus menjamin bahwa kereta yang dikemudikannya dan rel yang akan dilewatinya benar-benar berada dalam keadaan baik.

Kesehatan dan waktu adalah dua perangkat keras kehidupan yang sangat terbatas. Akan tetapi, manusia-manusia cemerlang selalu dapat meraih sesuatu secara maksimal dari semua keterbatasan yang melingkupinya.

Mata Air Keenam: Integrasi Sosial

Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat di mana kita berada bukan saja merupakan ukuran kematangan pribadi seseorang, tetapi lebih dari itu. Sebab, lingkungan sosial kita harus dipandang sebagai wadah kita untuk menyemai semua kebaikan yang telah kita kembangkan dalam diri.

Dengan cara pandang ini, maka setiap diri kita akan membangun hubungan sosialnya dengan semangat partisipasi: menyebarkan bunga-bunga kebaikan di taman kehidupan masyarakat kita.

Dengan semangat ini, maka semua usaha kita untuk menciptakan keharmonisan sosial menjadi niscaya. Bukan saja karena dengannya kita dapat menyebarkan kebaikan yang tersimpan dalam diri kita, tetapi juga karena kita menciptakan landasan yang kokoh untuk meraih kesuksesan, berkah kehidupan, dan kebahagiaan dalam hidup.

Jika kematangan pribadi merupakan landasan bagi kesuksesan sosial, maka kesuksesan sosial merupakan landasan bagi kesuksesan lain dalam hidup, seperti kesuksesan profesi.

Mata Air Ketujuh: Kontribusi

Kehadiran sosial kita tidak boleh berhenti pada tahap partisipasi. Harus ada langkah yang lebih jauh dari sekadar itu. Harus ada karya besar yang kita kontribusikan kepada masyarakat, yang berguna bagi kehidupan mereka; sesuatu yang akan dicatat sebagai jejak sejarah kita, dan sebagai amal unggulan yang membuat kita cukup layak mendapatkan ridha Allah SAW dan sebuah tempat terhormat dalam surga-Nya.

Kontribusi itu dapat kita berikan pada wilayah pemikiran, atau wilayah profesionalisme, atau wilayah kepemimpinan, atau wilayah finansial, atau wilayah lainnya. Namun, kontribusi apa pun yang hendak kita berikan, sebaiknya memenuhi dua syarat: memenuhi kebutuhan masyarakat kita dan dibangun dari kompetensi inti kita. Masyarakat adalah pengguna karya-karya kita, maka yang terbaik yang kita berikan kepada mereka adalah apa yang paling mereka butuhkan, dan apa yang tidak dapat dipenuhi oleh orang lain. Akan tetapi, kita tidak dapat berkarya secara maksimal di luar dari kompetensi inti kita. Karena itu, kita harus mencari titik temu diantara keudanya.

Caranya adalah sebagai berikut: buatlah peta kebutuhan kondisional masyarakat kita, dan kemudian buatlah peta potensi kita, untuk menemukan kompetensi inti diri kita. Apabila titik temu itu telah kita temukan, maka masih ada satu lagi yang harus kita lakukan; menjemput momentum sejarah untuk meledakkan potensi kita menjadi karya-karya besar yang monumental. Ini semua mengharuskan kita memiliki kesadaran yang mendalam akan tugas sejarah kita sebagai pribadi, sekaligus firasat yang tajam tentang momentum-momentum sejarah kita.

Mata Air Kedelapan: Konsistensi

Sebagai manusia beriman, kita meyakini sebuah prinsip, bahwa bagian yang paling menentukan dari seseorang adalah akhir hidupnya. Maka, persoalan paling berat yang kita hadapi sesungguhnya bukanlah mendaki gunung, tetapi bagaimana bertahan di puncak gunung itu hingga akhir hayat.

Mengukir sebuah prestasi besar dalam hidup dan mempertahankannya hingga akhir hayat, adalah dua misi dan tugas hidup yang berbeda; berbeda pada kapasitas energi jiwa yang diperlukannya, berbeda pada proses-proses psikologisnya, berbeda pula pada ukuran kesuksesannya.

Untuk dapat bertahan di puncak, kita harus menghindari jebakan-jebakan kesuksesan, seperti rasa puas yang berlebihan atau perasaan menjadi besar dengan kesuksesan yang telah kita raih. kita harus mempertahankan obsesi pada kesempurnaan pribadi, melakukan perbaikan berkesinambungan, melakukan pertumbuhan tanpa batas akhir, dan mempertahankan semangat kerja dengan menghadirkan kerinduan abadi kepada surga dan kecemasan abadi dari neraka, serta menyempurnakan semua usaha-usaha manusiawi kita dengan berdoa kepada Allah untuk mendapatkan husnul khatimah. Semua itu agar kita menjemput takdir sejarah kita yang terhormat di bawah naungan ridha Allah SWT, dan agar kita kelak menceritakan episode panjang kepahlawanan ini kepada saudara-saudara kita di surga.

Monday 25 April 2011

Segenggam garam

Pada suatu pagi, datanglah seorang pemuda dengan langkah lunglai dan rambut masai. Pemuda itu sepertinya tengah dirundung masalah. Tanpa membuang waktu, dia mengungkapkan keresahannya: impiannya gagal, karier, cinta, dan hidupnya tak pernah berakhir bahagia.

Sang Guru mendengarkannya dengan teliti dan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Dia taburkan garam itu ke dalam gelas, lalu dia aduk dengan sendok.

" Coba minum ini, dan katakan bagaimana rasanya?" pinta Sang Guru.

"Asin dan pahit, pahit sekali," jawab pemuda itu, sembari meludah ke tanah.

Sang Guru hanya tersenyum. Ia lalu mengajak tamunya berjalan ke tepi telaga di hutan dekat kediamannya. Kedua orang itu berjalan beriringan dalam kediaman. Sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Sang Guru lalu menaburkan segenggam garam tadi ke dalam telaga. Dengan sebilah kayu, diaduknya air telaga, membuat gelombang dan riak kecil.

Setelah air telaga tenang, ia pun berkata, "Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah."

Saat tamu itu selesai meneguk air telaga, Sang Guru bertanya, "Bagaimana rasanya?"

"Segar," sahut pemuda itu.

"Apakah kamu masih merasakan garam di dalam air itu?" tanya Sang Guru.

"Tidak," jawab si anak muda.

Sang Guru menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk bersimpuh di tepi telaga.

"Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan seumpama segenggam garam. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.Tetapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah atau tempat yang kita pakai. Kepahitan itu, selalu berasal dari bagaimana cara kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan atau kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang boleh kamu lakukan: lapangkanlah dadamu untuk menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu. Luaskan cara pandang terhadap kehidupan. Kamu akan banyak belajar dari keluasan itu."

"Hatimu anakku, adalah wadah itu. Batinmu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah hatimu seluas telaga yang mampu meredam setiap kepahitan. Hati yang seluas dunia!"

Keduanya beranjak pulang. Sang Guru masih menyimpan "segenggam garam" untuk orang-orang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan hati.

Ada sebuah doa tentang kelapangan hati didalam Alquran :
Ya Allah, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku ( QS : Thohaa : 27)

Tiada usaha tanpa doa...keyakinan kita beriktiar harus diiringi dengan doa..merendahkan diri dalam kekuasaan ilahi...



Thursday 21 April 2011

Hidup adalah Refleksi diri

Suatu hari seorang anak kecil dan ayahnya sedang berjalan di sebuah gunung. Karena jalannya licin tiba-tiba anak itu tergelincir dan menjerit, "Aaahhh!!!" Betapa kagetnya ia, ketika mendengar ada suara dari balik gunung, "Aaahhhh!!!"

Dengan penuh rasa ingin tahu, ia berteriak, "Hai siapa kau?" Ia mendengar lagi suara dari balik gunung, "Hai siapa kau?"

Ia merasa dipermainkan dan dengan marah ia berteriak lagi, "Kau pengecut..!!" Tapi sekali lagi dari balik gunung terdengar suara balasan, "Kau pengecut..!!"

Ia lalu menengok ke ayahnya dan bertanya, "Ayah, sebenarnya apa yang terjadi?"Siapa orang meniru ucapan2ku tadi mengapa aku tak melihatnya" Ayahnya tersenyum dan berkata, "Anakku, mari perhatikan ini"

Kemudian ia berteriak sekuat tenaga pada gunung,
"Aku mengagumimu..!!"

Dan suara itu menjawab, "Aku mengangumimu..!!"

Sekali lagi ayahnya berteriak,"Kau adalah sang juara..!!"

Suara itu pun menjawab lagi,"Kau adalah sang juara..!!"

Anak itu merasa terheran-heran, tapi masih juga belum memahami. Kemudian ayahnya menjelaskan,
"Anakku, orang-orang menyebutnya GEMA, tetapi sesungguhnya ada makna lain dalam kehidupan kita ini ia akan mengembalikan pada kita apa yang telah kita lakukan dan  katakan. Hidup kita ini hanyalah refleksi dari tindakan kita."

Kisah diatas menceritakan ttg gema. Perbuatan dan perkataan kita akan pulang kembali pada kita. bila kita banyak berbuat baik maka banyak pula kebaikan datang. Bila perkataan yang baik dan santun kita akan mendapatkan perkataan yang baik dan santun pula. Memang begitulah hakekat hidup kita mendapatkan apa2 yang tela kita usahakan.Namun sebagai orang muslim ada satu hal yang harus kita imani yaitu takdir. Tak selamanya usaha bagus menghasilkan hasil yang bagus pula. Terkadang Allah ingin menguji kita sehingga hasilnya adalah kebalikan dari harapan kita.

Gema kehidupan ini memang benar adanya...hanya saja bila dilihat dialam yang nyata tak semua tempat didunia ini akan menghasilkan gema. Jadi tak semua kasih sayang tulus akan dibalas dengan kasih sayang pula. Ada yang menggema ada pula tidak. Namun berbuat kewajiban pasti ada balasnya. Bila tak didapat didunia maka Allah akan memberikannya diakhirat.

Hukum gema berlaku ditempat2 yang kosong...seperti digunung, ruangan kosong dsb. Gema sangat terlihat pada pendidikan anak2...apa2 yang kita lakukan dan katakan ia akan terlihat pada nak kita. Anak adalah lembaran kosong yang dapat membalas gema kita orangtuanya, namun selain kita ia juga menggemakan waspada akan gema yang datang dari luar diri kita ortunya..seperti gema yang berasal dari oranng sekitarnya dan lingkungannya.

Jadi bila mengingin generasi yang baik maka perbaiki diri untuk menjadi orang baik...anak adalah cermin diri yang pertama..baik orangtua baik pula anaknya...ingin anak sholeh jadilah orangtua yang sholeh pula...lakukan perbuatan dan perkataan baik maka gemanya juga akan baik...dan berikutnya berikan ia lingkungan yg baik pula agar gema dari lingkungannya juga akan baik....sesuai dengan sabda Rasulullah sbb:

Rasulullah Saw bersabda" Setiap orang dilahirkan dalam keadaaan fitrah, kedua orangtuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrni atau majusi."

Wallahu'alam



Tuesday 19 April 2011

A winners or A losser

Dua orang pria yang bernama Budi & Andi bekerja sebagai staf disebuah perusaan multinasional. Setelah 2 bulan bekerja, Andi mulai merasakan jenuh pada hidupnya karena atasan  mereka sangat tidak menyenangkan. Mereka selalu dilakukan seperti anak kecil yang tak tahu apa2…instruksi kerja diikuti dengan kecaman, umpatan atau kritikan yang menyakitkan bahkan menjelekkan satu staf kepada staf yang lainnya. Dengan kata lain atasan mereka yang sangat tempramental,arogan dan keras saat memberikan instruksi atau berinteraksi dikantor. Kadang Andi beradu argumentasi dengan atasan yang temperamen itu hingga akhirnya Andi memilih hengkang dengan cara yang sedikit emosional dari perusahaan

Setelah setahun  keuarnya Andi dari pekerjaannya, atasan mrk heran terhadap Budi yang masih saja bertahan bekerja sebagai stafnya diperusahaan itu kemudian bertanyalah atasan yang arogan itu

“ Apa yang membuatmu tetap berada disin Budi?

“ Maksud bapak? Budi memandang teduh wajah atasan di hadapannya.

“Iya.. apa yang membuatmu tetap tinggal sementara teman2mu yang lain sudah banyak yang keluar tidak lebih dari 3 bulan di perusahaan ini.

Budi hanya tersenyum sembari meneruskan pekerjaanya yang  menumpuk.

“Saya akui saya sangat arogan di sini, dan saya juga tahu banyak sekali staf2 disini yang benci kepada saya..

“Lalu ???

“Maksud saya, kenapa kamu tenang2 saja saat saya marah besar ?.

“Saya hanya memandang bapak sebagai seorang yang berusaha menjalankan tugas bapak sebaik mungkin.

“Hanya itu??Atasannya sambil mempertajam pandangannya ke arah Budi.

“Bagi saya, di dunia ini hanya ada 2 tipe manusia yang berusaha untuk memahami hidupnya. Yang pertama adalah WINNERS atau PEMENANG, dan yang kedua LOSERS PECUNDANG. Di sini saya memilih untuk menjadi WINNERS meski membuat semua itu terwujud butuh lebih dari sekedar “MAKAN HATI dan MENANGIS”, Butuh lebih banyak DOA dan RASA SYUKUR, dan butuh bergunung gunung rasa SABAR. Dan itu tidak bisa di lakukan oleh seorang LOSERS

“Budi, saya ingin kamu jujur kepada saya,… saya termasuk yang mana di mata kamu??

“Tidak bijak rasanya saya memberikan penilaian kepada orang lain, apalagi kepada bapak.
“Saya ingin kamu menilai saya Budi.

“Saya tidak bisa pak.. Budi kembali memandang teduh wajah di hadapannya..

“Tolong Budi, dan penilaian kamu tidak akan mempengaruhi kinerja kamu di sisni, saya janji…

“Bapak yakin??

“Ya…

“Bapak seorang  LOSERS..…………………………………..!

“ Jelaskan kepada saya..

“Orang yang tidak mensyukuri apapun pekarjaanya, sama hanya ia tidak berniat untuk bekerja, ia tidak menyadari bahwa dalam apapun pekerjaan yang dilakukan, selalu berbicara tentang “tekanan”,deadline, akurasi, maupun sistem yang semua itu bukanlah hal yang membahagiakan,dan itulah pekerjaan, terima itu sebagai kenyataan bahwa pekerjaan bukan bercerita tentang tarian bahagia atau bersenang senang..

Pahami kata ini “PEKERJAAN”, meletakkan sesuatu pada tempat yang telah di atur dalam sebuah sistem, bergerak dan melakuan sesuatu untuk menyelesaikan masalah yang timbul tanpa menambah masalah yang lain. Dan kadang masalah lain itu timbul dari rekan kerja, semisal bapak yang mengecam bawahan bapak, saya anggap bapak sudah gagal untuk menjadi seorang winner, karena bapak gagal menjadikan diri bapak seorang pemimpin yang baik..

“Lalu apa yang kamu lakukan dengan perlakuan saya??

“Saya berusaha untuk profesional memandang apapun yang saya terima dari siapapun, kecaman bapak kepada saya, saya berusaha keras menyelesaikan apa tugas saya sebaik baiknya, tp kadang itu belum tentu baik menurut bapak, dan saya hanya bisa mengulang pekerjaan saya sama persis seperti apa yang bapak perintahkan,.

“Apa motifasi kamu bersabar terhadap kecaman saya…???

“Saya ingin tahu seberapa banyak stok sabar yang saya punya, saya ingin tahu seberapa banyak saya bisa mem-PRODUKSI kesabaran dalam diri saya, saya ingin tahu seberapa kuat jiwa saya yang muda ini memahami jiwa bapak yang lebih tua dari saya, dan saya ingin bisa memaklumi kelemahan dan kekurangan bapak seperti kata bijak yang sering saya dengar... “manusia itu dinilai dari bagaimana ia menyelesaikan masalah dalam hidupnya”, dan saya ingin menyelesaikan masalah di tempat ini sebaik yang saya bisa..

“Terimakasih Budi.. atasannya meninggalkan Budi sembari menepuk pundaknya.

“Dalam hidup, kadang semua berjalan tidak seperti apa yang kita harapkan atau kita rencanakan, bahkan impikan, karena itulah kehidupan. Kehidupan yang mengajarkan bagaimana kita menjadikan semua ini menjadi KEBAIKAN, bukan KESEDIHAN, saat TEKANAN datang, jangan jadikan itu KEHANCURAN.. katakan pada hatimu “setelah ini, aku bisa lebih baik lagi”.. karena setiap masalah di bumi ini sebenarnya adalah bahan semen yang menguatkan pondasi rumah jiwamu menjadi sosok yang lebih baik, lebih bijak dan lebih teduh…

Dan jika amarah memasuki hatimu untuk meledak, membawamu untuk menyerah dan pergi, maka pondasi jiwamu tidak akan pernah menjadi kokoh sampai kapanpun sementara kita masih berjalan di titian waktu kehidupan ini akan selalu ada masalah..

Bismillah "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. al-Ankabut: 2-3)

Masalah, kesedihan, tangisan  adalah tangga yang akan membawamu lebih tinggi dari sekarang..Tanyakan kepada setiap orang hebat apakah mereka pernah merasakan yang namanya masalah??

Dan orang2 hebat adalah orang2 yang mampu menyelesaikan masalah menjadi pondasi, penerang dan benteng dalam hidupnya, dan bukan menjadikan masalah sebagai kambing hitam untuk berlari dari kehidupan.


Wednesday 13 April 2011

Adu hebat...adu kuat???????Penyakit orang sombong

Banyak orang terjebak oleh kehebatan dirinya sendiri sehingga ia lupakan hakikatnya sebagai manusia. Tiada yang sempurna didunia ini  karena sempurna itu adalah milik Allah . Tiada satupun manusia yang diizinkan Allah berjalan dimuka bumi ini dengan sombong. Karena kesombomgan itu adalah pakaian Allah...tak ada  manusia pantas mengenakannya.

Saat ada orang bertanya siapakah orang yang paling hebat dan kuat didunia ini? apakah ada jawabnya? Besi dan baja paling kuat, namun api membara dapat melarutkannya. Api membara paling kuat, namun air dapat memadamkannya. Air bah paling kuat, namun matahari dapat menguapkannya. .Matahari paling kuat, namun lapisan awan dapat menutupinya. Awan paling kuat, namun topan dapat mengembusnya. Badai angin paling kuat, namun gunung tinggi dapat menahannya. Gunung tinggi paling kuat, namun pendaki gunung dapat menaklukkannya. Singa dan harimau paling kuat, namun lalat atau semut dapat menggigitnya. Orang jahat paling kuat, namun ketakutan dapat mengejutkannya. Kematian paling kuat, namun orang yang memahami kebenaran mampu mengatasinya.

Kalau begitu, apakah yang paling kuat? Orang yang mempunyai keyakinan paling kuat. Orang yang mempunyai keyakinan, dia bisa tidak takut pada langit dan bumi, tidak merasa gentar terhadap hidup maupun mati, Dia bisa bersandar pada faramita (kesempurnaan) di dalam hatinya, tidak kaget dengan kemuliaan dan kehinaan duniawi, benar-benar memahami akan hakikat dan arti kehidupan.

Di atas dunia ini, pada umumnya orang pasti berharap diri sendiri menjadi seorang yang kuat, namun di antara orang yang kuat pasti masihada yang lebih kuat, sebagaimana yang disebut bahwa di luar manusia masih ada manusia, di luar langit masih ada langitnya, kuda yang liar di tunggangi oleh orang yang sesuai, obat beracun pasti ada orang yang tahu penawarnya dengan cara racun dilawan dengan racun. Maka, di atas dunia ini tidak ada yang benar-benar paling besar dan kuat, yang ada hanya kebaikan paling besar, dan hanya sebab akibat yang paling kuat.




Kekuatan Pujian..

Ini kisah nyata tentang seorang penyanyi terkenal di Eropa, wanita bersuara bagus. Dia bersuamikan seorang pemusik dan seorang pengarang lagu. Begitu pandainya sang suami ini tentang lagu, nada, birama dan hal lain di bidang musik, sehingga dia selalu menemukan apa yang harus dikoreksi ketika istrinya menyanyi.

Kalau istrinya menyanyi, selalu saja ada komentar dan kritik seperti; bagian depan kurang tinggi. Lain kali dia berkata, bagian ini kurang pelan. Kali lain dia mengkritik, bagian akhir harusnya "kres", naik sedikit. Selalu saja ada komentar pedas yang dia lontarkan kalau istrinya menyanyi dan bersenandung. Akhirnya wanita itu malas menyanyi. Dia mengambil keputusan, "Wah, tidak usah menyanyi saja, jika semua salah. Malah kadang menjadi pertengkaran..."

Singkat cerita, karena suatu musibah, sang suami meninggal dan lama setelah itu si wanita menikah lagi dengan seorang tukang ledeng. Tukang ledeng ini tidak tahu menahu soal musik. Yang ia tahu istrinya bersuara bagus dan dia selalu memuji istrinya kalau bernyanyi.

Suatu ketika istrinya bertanya, "Pa, bagaimana laguku?"

Dia menjawab antusias, "Ma, saya ini selalu ingin cepat pulang karena mau dengar engkau menyanyi."

Lain kali dia berkata, "Ma, kalau saya tidak menikah dengan engkau, mungkin saya sudah tuli karena bunyi dentuman, bunyi gergaji, bunyi cericit drat pipa ledeng, gesekan pipa ledeng dan bunyi pipa lainnya yang saya dengar sepanjang hari kalau saya bekerja. Sebelum saya menikah denganmu, saya sering mimpi dan terngiang-ngiang suara gergaji yang tidak mengenakkan itu ketika tidur. Sekarang setelah menikah dan sering mendengar engkau menyanyi, lagumulah yang terngiang-ngiang."

Istrinya sangat bersukacita, tersanjung. Hal itu membuat dia gemar bernyanyi, bernyanyi dan bernyanyi. Mandi dia bernyanyi, masak dia bernyanyi dan tanpa disadarinya dia berlatih, berlatih dan berlatih. Suaminya mendorong hingga dia mulai rekaman dan mengeluarkan kaset volume pertama yang ternyata disambut baik oleh masyarakat.

Wanita itu akhirnya menjadi penyanyi terkenal, dan dia terkenal bukan pada saat suaminya ahli musik, tetapi saat suaminya seorang tukang ledeng, yang dengan setia memberinya pujian ketika dia bernyanyi.

Sedikit pujian memberikan penerimaan. Sedikit pujian memberikan rasa diterima, memberikan dorongan, semangat untuk melakukan hal yang baik dan lebih baik lagi. Sedikit pujian dapat membuat seseorang bisa meraih prestasi tertinggi. Omelan, bentakan, kecaman, amarah atau kritik sesungguhnya tidak akan banyak mengubah.

Dale Carnegie saja mendapatkan hasil bahwa kritik tidak pernah mampu memperbaiki pihak yang dikritik. Mengejutkan saya hasil penelitian ini. Ternyata kritikan lebih banyak merusak daripada membangun. Banyak yang memberikan istilah ‘kritik itu membangun’. Apakah memang benar?

Memang mudah untuk memberikan kritik daripada pujian. Anak TK saja bisa melakukannya.Namun memulai pujian adalah sesuatu yang patut diusahakan.

Kritikan adalah suatu yang sia-sia tidak membangun karena ia hanya akan memaksa pihak lawan membela diri dan menyebabkan si lawan akan membenarkan dirinya saja. Kritikan juga akan melukai perasaan, harga diri dan membangkitkan dendam dihati.

Bila suatu hari diri kita dikritik, silakan lanjutkan hidup dan jauhi orang-orang yang berniat untuk menghancurkan kehidupan kita dengan kritikannya. Banyak orang besar yang sampai bunuh diri karena dikritik. Sebelum kamu benar-benar frustasi karena semua kritikan itu, katakan selamat tinggal pada pengkritikmu. Mereka tidak jauh lebih baik dari diri kita.

Demikian pula dalam memperbaiki sikap anak2 kita janganlah dimulai dengan kritikan terhadap kesalahannya... mulailah dengan pujian dan prasangka baik agar ia lebih mudah mengubah sikap sesuai dengan yang diharapkan. Bila kita lebih sering mempersoalkan kesalahan2 mereka maka anak2 bukannya mengalami perbaikan malah kita akan mendapatkan sebaliknya. Dengan kritikan kita hanya akan menanamkan citra negatif didalam diri mereka sebaliknya kata2 pujian akan menanamkan citra positif. Pujian memang suatu yang sangat patut untuk diusahakan.

Jika bisa membangun dengan pujian, kenapa harus menghancurkan dengan kritikan?




Tuesday 12 April 2011

Hati yang Sempurna

Perjalanan hati selama didunia ini banyak mengalami luka...luka kecil, luka besar, hanya goresan, berlubang hingga infeksi yang tak kunjung sembuh........sungguh buruk rupa hati bila dibayangkan, tidak mulus tapi penuh dengan koyakan dan luka. Itu terjadi akibat interaksi kita hidup didunia ini. Bertemu dengan berbagai macam orang yang sering melukai kita....saudara kita, anak kita, pasangan hidup kita, ttangga kita ataupun sahabat kita.........APAKAH HATI KITA TAK SEMPURNA?

Luka itu terjadi karena harapan kita tak sesuai dengan kenyataan yang kita terima...bagaimana kita mengikapi luka hati itu? Hahay mari kita simak kisah dibawah ini........

Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna hatinya. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulailah ia menyombongkan hatinya yang indah.

Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan dan berkata "Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?".

Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ; namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata. Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ?

Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa "Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "coba bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".

"Ya", kata pak tua itu," hatimu memang kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hatinya untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan. Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan.
Orang2 dikerumunan itu hanya diam dan pak tua melanjutkan ceritanya. Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - - memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu seperti apa ?"

Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, lalu merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata. Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.

Perjananan waktu akan membuat sebuah hati menjadi lebih indah...janganlah terlalu keras mempertahankan hati...berikanlah buat seseorang  walaupun hati kita tak sempurna namun akan lebih indahnya...memberi kasih, memberi maaf, memberi kesempatan merupakan jalan untuk memperindah hidup kita.


Sunday 10 April 2011

Cinta dan kehangatan

Suatu ketika. Kapak, gergaji , palu dan nyala api, sedang mengadakan perjalanan bersama.
Disuatu tempat perjalanan mereka berhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalanan. Merekapun berusaha menyingkirkan baja itu, dengan kekuatan yang mrk miliki masing- masing.

“Ah, itu bisa kusingkirkan”, kata kapak dengan sombongnya. Lalu pukulan2 kerasnya, sekali mengantam baja yang kuat dan keras itu, tapi tiap bacokan, hanya membuat kapak itu lebih tumpul sendiri sampai ia berhenti.

Melihat hal itu sang gergaji pun turun tangan. “ya sudah, sini biar aku yang urus, masa menyingkirkan hal itu saja kamu tidak bisa”, kata gergaji. Lalu dengan gigi2 yang tajam tanpa perasaan iapun mulai menggergaji, tapi seperti halnya kapak. Ia pun juga kecewa. Semua gigi2nya menjadi tumpul dan rontok.

Melihat dua teman nya yang tidak sanggup menyingkirkan baja itu, sekarang giliran palu yang angkat bicara. “apa ku bilang, kalian tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini, kekuatan kalian bukan apa2 disini, lihat kekuatanku aku akan tunjukan caranya pada kalian, lihat ya”. Tapi baru sekali saja ia memukul kepalanya terpental sendiri dan baja tetap saja tidak berubah.

Setelah ketiganya menyerah, sekarang nyala api yang dari tadi diam mulai bersuara. “teman2, boleh aku mencoba”, tanya nyala api. Ketiga temannya mengangguk, kemudian ia pun melingkarkan diri dengn lembut menggeluti dan memeluknya mendekap erat tanpa melepaskannya, hingga akhirnya baja yang keras itupun meleleh menjadi cair.

Ada banyak hati yang cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga diri, tapi jarang ada hati yang tahan melawan nyala api cinta kasih yang sangat hangat. Betapa arif dan bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan. Seperti api mencairkan hati yang dingin.


Thursday 7 April 2011

Cinta dan Perkawinan

Suatu hari, Murid bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya?

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta".

Murid itupun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Si murid menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab "Jadi ya itulah cinta anakku"

Di hari yang lain, si murid bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan saja. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali  dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Murid pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar dan bukan pula pohon yang subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"

Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.

Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu tidak pernah ada.

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" (Ar Ruum : 21)

Jadi sebagai orang berfikir dalam memilih pasangan hidup yang diperlukan adalah rasa tentram bukan kesempurnaan dari calon pasangan. dan jika kita ingin mendapat jodoh yang baik, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah memperbaiki diri, sesuai dengan ayat berikut

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)"(An Nuur : 26)

Segeralah mengambil keputusan...Jangan habiskan waktu untuk suatu kesempurnaan...itu akan mengurangi waktu kita untuk menikmati kebahagiaan dalam sebuah perkawinan...^_^


Wednesday 6 April 2011

Jembatan kasih tak selalu berhasil..............

Saya termasuk orang yang suka membaca atau mendengar kisah2 motivasi  untuk membangkitkan semangat dan motivasi dalam berbuat yang terbaik. Namun dipikir-pikir kisah2 ini terasa hampa bila tidak diiringi dengan iman dan ilmu.

Saya pernah punya masala dan berselisih paham dengan seseorang kemudian terjadilah perseteruan yang mengakibatkan hubungan silahturrahmi kami menjadi terganggu. Karena saya masih ingin membina hubungan dengannya maka dengan  niat yang tulus ingin memperbaiki...(tapi mungkin belum pada tingkat tulus karena Allah) saya bangunlah jembatan yang bagus tentunya menurut saya( sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang saya miliki). Apa yang terjadi...jembatan yang saya bangun taklah layak untuk dijadikan jembatan penghubung silahturahmi malah dicurigai sebagai sarana untuk melakukan serangan balik. Maksud + jadinya -...sabar belum waktunya. Buat lagi jembatan sudah agak bagus...eh datang air bah...jembatan yang telah cukup baik...hanyut bersama air bah....

Bila direnungkan kisah motivasi Jembatan kasih sayang itu...enak amat ya bikin cerita...kenyataaannya tak semudah ceritanya. Jembatan udah dibikin orang yang diharapkan menyeberang belum tentu mau...belum tentu ia akan berpikir seperti yang kita pikirkan atau kita harapkan.

Rasanya keikhlasan karena Allah lebih menguatkan hati dalam membina suatu hubungan... seberapa buruk perlakuan...seberapa pahit kekecewaan bila karena Allah ia akan dapat bertahan...
Keikhlasan akan mewarnai keimanan kita dalam meniti kehidupan yang fana ini...serahkan semuanya pada Allah...  berharaplah hanya padaNya...yakinlahlah pada takdirNya...  kekecewaan takkan pernah datang menghampiri.

Jembatan kasih sayang

Suatu siang,ada dua orang kakak beradik yang hidup disebuah desa. Entah karena apa akhirnya mereka jatuh kedalam suatu pertengkaran serius,dan ini pertama kalinya mereka bertengkar sedemikian hebatnya. Padahal selama lebih 40tahun mereka hidup rukun berdampingan,saling meminjamkan peralatan pertanian,bahu-membahu dalam usaha perdagangan tanpa mengalami hambatan. Namun kerjasama yang akrab itupun kini rusak. Dimulai dari kesalahpahaman yang kecil kemudian berubah menjadi perbedaan pendapat yang besar dan akhirnya meledak dalam bentuk caci-maki. Beberapa minggu berlalu mereka saling berdiam diri dan tidak bertegur sapa.

Suatu pagi,seseorang mengetuk rumah sang kakak,dan didepan pintu,berdiri seorang pria membawa sebuah kotak perkakas.

“Maaf tuan,sebenarnya saya mencari sebuah pekerjaan,barangkali tuan dapat memberi beberapa pekerjaan kepada saya untuk diselesaikan” kata pria itu dengan ramah.

“Ooo,,,kebetulan sekali,saya punya sebuah pekerjaan untukmu. Kau lihat rumah dilahan pertanian diseberang sungai sana? Itu adalah rumah tetanggaku,maksudku itu rumah adikku. Minggu lalu dia mengeruk bendungan dan mengalirkan airnya ketengah padang rumput itu,sehingga menjadi sungai yang memisahkan tanah kami. Barangkali dia melakukan itu untuk mengejekku,tapi aku akan membalasnya lebih setimpal. Nah,sekarang kau lihatlah disana ada setumpukan kayu? Aku ingin kau membuatkan pagar setinggi 10meter untuk ku,sehingga aku tidak perlu lagi melihat rumahnya.Pokoknya aku ingin melupakannya”.

“Ooo,,baik,saya mengerti maksud tuan,tapi mungkin tuan bisa mempersiapkan segala sesuatunya,terutama peralatan-peralatan untuk saya bekerja,karena saya akan mengerjakan sesuatu yang akan membuat tuan merasa senang”.

Kemudian sang kakak pergi ke kota,untuk belanja berbagai kebutuhan dan mempersiapkannya untuk situkang kayu. Setelah itu ia meninggalkan situkang kayu untuk bekerja sendirian. Sepanjang hari si tukang kayu bekerja keras, mengukur,menggergaji dan memaku. Dan disore harinya, ketika kakak petani itu kembali,tukang kayu itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Dan betapa terkejutnya ia melihat hasil kerja situkang kayu itu. Sama sekali tidak ada pagar kayu seperti yang dimintanya. Yang ada hanya sebuah jembatan kayu yang melintasi sungai dan menghubungkan kedua lahan pertanian itu. Jembatan itu begitu indah dengan undakan-undakan yang tertata rapi. Dan dari seberang sana,tiba-tiba terlihat sang adik bergegas berjalan menaiki jembatan itu dengan kedua tangan yang terbuka lebar.




“Kakak,kau sungguh baik hati,mau membuatkan jembatan ini,padahal sikap dan ucapanku telah menyakiti hatimu selama ini,maafkan aku ya kak” kata sang adik kepada kakaknya. Dua bersaudara itupun bertemu ditengah-tengah jembatan,saling berjabatan tangan dan berpelukan.

Melihat hal itu,tukang kayu pun membenahi perkakasnya dan bersiap-siap untuk pergi.

“Hey...jangan pergi dulu tukang kayu,tinggallah beberapa hari lagi,kami mempunyai beberapa pekerjaan untukmu”pinta sang kakak.

“Sesungguhnya saya ingin tinggal beberapa hari lagi disini bersama anda tuan, tapi masih banyak lagi jembatan-jembatan yang harus saya selesaikan untuk orang lain”.

Hm...hm..hm...ini akan berhasil bila yang dibuatkan jembatan merasa bahwa yang bikin jembatan bermaksud baik, tapi kalau sebaliknya malah curiga apa ia akan menjadi jembatan kasih sayang? Atau malah menjadi jembatan untuk memperuncing masalah? Namun demikian hubungan baik adalah suatu hal yang pantas untuk diusahakan. Jangan putus asa selalu ada cara untuk memperbaiki silahturahmi...yang penting tulus dan jangan lupa berdoa.

Saturday 2 April 2011

Kura-kura dan Kalajengking

Karena tak mampu berenang seekor kalajengking meminta kura2 agar memberinya tumpangan dipunggung untuk menyeberang sungai.

" Apa... kamu gila" teriak kura2 itu

" Kamu akan menyengatku pada saat aku berenang tentu saja aku akan tenggelam"

Kalajengking tertawa sambil menjawab.

"Ha..ha..ha kura2 yang baik jika aku menyengatmu tentu engkau akan tenggelam dan aku takkan ikut bersamamu...kalau begitu apagunanya?....Tenanglah...aku takkan menyengatmu karena itu kematianku juga kan?"

Untuk beberapa saat kura2 berpikir ttg logika dari jawaban si kalajengking.
Akhirnya ia berkata,"Ah...kau benar...baik ayolah naik ke punggungku"

Kalajengking naik ke punggung kura2 tadi,. Namun baru setengah jalan kalajengking menyengat kura2 dengan sengitnya. Sementara kura2 mulai tenggelam perlahan-lahan menuju dasar sungai dengan kalajengking diatasnya ia mengeram dengan pedih.

"Kalajengking kamu udah berjanji takkan menyengatku tapi sekarang kenapa kamu melakukan itu...Lihat sekarang kita sama2 celaka"

Kalajengking yang akan tenggelam itupun menjawab dengan sedih.

"Kura2 aku tak bisa menahan diri karena itu sudah tabiatku untuk menyengat"

Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita diatas...pelajarilah karakter seseorang sebelum menjadikannya seorang teman. Karena peranan yang dimainkannya akan dapat mempengaruhi kehidupan kita. Teman bagaikan tombol lift yang bisa membuat kita naik atau sebaliknya.Teman yang baik akan mengajak kita pada yang baik pula atau sebaliknya

Selain itu ada beberapa pedoman yang berkaitan dengan mengapa kita begitu penting memilih seorang teman...

“Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik (shalihah) dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau menibeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harmznya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap“. (Riwayat Bukhari, kitab Buyuu’, Fathul Bari 4/323 dan Muslim kitab Albir 4/2026)


Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau mengatakan,
“Jangan engkau tanya tentang seseorang, tanyalah tentang temannya, karena setiap orang itu akan meneladani temannya.”

Bakr bin Abdullah Abu Zaid, ketika baliau berkata,” Hati-hatilah dari teman yang jelek …!, karena sesungguhnya tabiat itu suka meniru, dan manusia seperti serombongan burung yang mereka diberi naluri untuk meniru dengan yang lainnya. Maka hati-hatilah bergaul dengan orang yang seperti itu, karena dia akan celaka, hati- hatilah karena usaha preventif lebih mudah dari pada mengobati “ 

Ada pula orang yang berteman karena kepentingan Dien (agama), dalarn hal inipun ada yang karena ingin mengambil faidah dari ilmu dan amalnya, karena kemuliaannya atau karena mengharap pertolongan dalam berbagai kepentingannya. Tapi, kesimpulan dari semua itu orang yang diharapkan jadi teman hendaklah memenuhi lima kriteria berikut; Dia cerdas (berakal), berakhlak baik, tidak fasiq, bukan ahli bid’ah dan tidak rakus dunia. Mengapa harus demikian ?, karena kecerdasan adalah sebagai modal utama, tak ada kabaikan jika berteman dengan orang dungu, karena terkadang ia ingin menolongmu tapi malah mencelakakanmu. Adapun orang yang berakhlak baik, itu harus. Karena terkadang orang yang cerdaspun kalau sedang marah atau dikuasai emosi, dia akan menuruti hawa nafsunya. Maka tak baik pula berteman dengan orang cerdas tetapi tidak berahlak. Sedangkan orang fasiq, dia tidak punya rasa takut kepada Allah. Dan barang siapa tidak takut pada Allah, maka kamu tidak akan aman dari tipu daya dan kedengkiannya, Dia juga tidak dapat dipercaya. Kalau ahli bid’ah jika kita bergaul dengannya dikhawatirkan kita akan terpengaruh dengan jeleknya kebid’ahannya itu. (Mukhtasor Minhajul Qasidin, Ibnu Qudamah hal 99).


Hati2lah memilih teman...kehidupannya akan mempengaruhi kehidupan kita. Dan orang akan menilai kita dengan menilai siapa teman kita...baik temannya berarti baik pulalah ia...Makanya pilih teman itu perlu dan penting....kalau mau jadi orang sholeh cari teman yang sholeh juga...manalah mungkin mau jadi ustad temanan sama koruptor ya ndak nyambunglah....he..he..he..lama2 jadi koruptor juga akhir jadi ustad koruptor deh    ^_^