Labels

Saturday 2 April 2011

Kura-kura dan Kalajengking

Karena tak mampu berenang seekor kalajengking meminta kura2 agar memberinya tumpangan dipunggung untuk menyeberang sungai.

" Apa... kamu gila" teriak kura2 itu

" Kamu akan menyengatku pada saat aku berenang tentu saja aku akan tenggelam"

Kalajengking tertawa sambil menjawab.

"Ha..ha..ha kura2 yang baik jika aku menyengatmu tentu engkau akan tenggelam dan aku takkan ikut bersamamu...kalau begitu apagunanya?....Tenanglah...aku takkan menyengatmu karena itu kematianku juga kan?"

Untuk beberapa saat kura2 berpikir ttg logika dari jawaban si kalajengking.
Akhirnya ia berkata,"Ah...kau benar...baik ayolah naik ke punggungku"

Kalajengking naik ke punggung kura2 tadi,. Namun baru setengah jalan kalajengking menyengat kura2 dengan sengitnya. Sementara kura2 mulai tenggelam perlahan-lahan menuju dasar sungai dengan kalajengking diatasnya ia mengeram dengan pedih.

"Kalajengking kamu udah berjanji takkan menyengatku tapi sekarang kenapa kamu melakukan itu...Lihat sekarang kita sama2 celaka"

Kalajengking yang akan tenggelam itupun menjawab dengan sedih.

"Kura2 aku tak bisa menahan diri karena itu sudah tabiatku untuk menyengat"

Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita diatas...pelajarilah karakter seseorang sebelum menjadikannya seorang teman. Karena peranan yang dimainkannya akan dapat mempengaruhi kehidupan kita. Teman bagaikan tombol lift yang bisa membuat kita naik atau sebaliknya.Teman yang baik akan mengajak kita pada yang baik pula atau sebaliknya

Selain itu ada beberapa pedoman yang berkaitan dengan mengapa kita begitu penting memilih seorang teman...

“Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik (shalihah) dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau menibeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harmznya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap“. (Riwayat Bukhari, kitab Buyuu’, Fathul Bari 4/323 dan Muslim kitab Albir 4/2026)


Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau mengatakan,
“Jangan engkau tanya tentang seseorang, tanyalah tentang temannya, karena setiap orang itu akan meneladani temannya.”

Bakr bin Abdullah Abu Zaid, ketika baliau berkata,” Hati-hatilah dari teman yang jelek …!, karena sesungguhnya tabiat itu suka meniru, dan manusia seperti serombongan burung yang mereka diberi naluri untuk meniru dengan yang lainnya. Maka hati-hatilah bergaul dengan orang yang seperti itu, karena dia akan celaka, hati- hatilah karena usaha preventif lebih mudah dari pada mengobati “ 

Ada pula orang yang berteman karena kepentingan Dien (agama), dalarn hal inipun ada yang karena ingin mengambil faidah dari ilmu dan amalnya, karena kemuliaannya atau karena mengharap pertolongan dalam berbagai kepentingannya. Tapi, kesimpulan dari semua itu orang yang diharapkan jadi teman hendaklah memenuhi lima kriteria berikut; Dia cerdas (berakal), berakhlak baik, tidak fasiq, bukan ahli bid’ah dan tidak rakus dunia. Mengapa harus demikian ?, karena kecerdasan adalah sebagai modal utama, tak ada kabaikan jika berteman dengan orang dungu, karena terkadang ia ingin menolongmu tapi malah mencelakakanmu. Adapun orang yang berakhlak baik, itu harus. Karena terkadang orang yang cerdaspun kalau sedang marah atau dikuasai emosi, dia akan menuruti hawa nafsunya. Maka tak baik pula berteman dengan orang cerdas tetapi tidak berahlak. Sedangkan orang fasiq, dia tidak punya rasa takut kepada Allah. Dan barang siapa tidak takut pada Allah, maka kamu tidak akan aman dari tipu daya dan kedengkiannya, Dia juga tidak dapat dipercaya. Kalau ahli bid’ah jika kita bergaul dengannya dikhawatirkan kita akan terpengaruh dengan jeleknya kebid’ahannya itu. (Mukhtasor Minhajul Qasidin, Ibnu Qudamah hal 99).


Hati2lah memilih teman...kehidupannya akan mempengaruhi kehidupan kita. Dan orang akan menilai kita dengan menilai siapa teman kita...baik temannya berarti baik pulalah ia...Makanya pilih teman itu perlu dan penting....kalau mau jadi orang sholeh cari teman yang sholeh juga...manalah mungkin mau jadi ustad temanan sama koruptor ya ndak nyambunglah....he..he..he..lama2 jadi koruptor juga akhir jadi ustad koruptor deh    ^_^


No comments:

Post a Comment