Labels

Tuesday 19 April 2011

A winners or A losser

Dua orang pria yang bernama Budi & Andi bekerja sebagai staf disebuah perusaan multinasional. Setelah 2 bulan bekerja, Andi mulai merasakan jenuh pada hidupnya karena atasan  mereka sangat tidak menyenangkan. Mereka selalu dilakukan seperti anak kecil yang tak tahu apa2…instruksi kerja diikuti dengan kecaman, umpatan atau kritikan yang menyakitkan bahkan menjelekkan satu staf kepada staf yang lainnya. Dengan kata lain atasan mereka yang sangat tempramental,arogan dan keras saat memberikan instruksi atau berinteraksi dikantor. Kadang Andi beradu argumentasi dengan atasan yang temperamen itu hingga akhirnya Andi memilih hengkang dengan cara yang sedikit emosional dari perusahaan

Setelah setahun  keuarnya Andi dari pekerjaannya, atasan mrk heran terhadap Budi yang masih saja bertahan bekerja sebagai stafnya diperusahaan itu kemudian bertanyalah atasan yang arogan itu

“ Apa yang membuatmu tetap berada disin Budi?

“ Maksud bapak? Budi memandang teduh wajah atasan di hadapannya.

“Iya.. apa yang membuatmu tetap tinggal sementara teman2mu yang lain sudah banyak yang keluar tidak lebih dari 3 bulan di perusahaan ini.

Budi hanya tersenyum sembari meneruskan pekerjaanya yang  menumpuk.

“Saya akui saya sangat arogan di sini, dan saya juga tahu banyak sekali staf2 disini yang benci kepada saya..

“Lalu ???

“Maksud saya, kenapa kamu tenang2 saja saat saya marah besar ?.

“Saya hanya memandang bapak sebagai seorang yang berusaha menjalankan tugas bapak sebaik mungkin.

“Hanya itu??Atasannya sambil mempertajam pandangannya ke arah Budi.

“Bagi saya, di dunia ini hanya ada 2 tipe manusia yang berusaha untuk memahami hidupnya. Yang pertama adalah WINNERS atau PEMENANG, dan yang kedua LOSERS PECUNDANG. Di sini saya memilih untuk menjadi WINNERS meski membuat semua itu terwujud butuh lebih dari sekedar “MAKAN HATI dan MENANGIS”, Butuh lebih banyak DOA dan RASA SYUKUR, dan butuh bergunung gunung rasa SABAR. Dan itu tidak bisa di lakukan oleh seorang LOSERS

“Budi, saya ingin kamu jujur kepada saya,… saya termasuk yang mana di mata kamu??

“Tidak bijak rasanya saya memberikan penilaian kepada orang lain, apalagi kepada bapak.
“Saya ingin kamu menilai saya Budi.

“Saya tidak bisa pak.. Budi kembali memandang teduh wajah di hadapannya..

“Tolong Budi, dan penilaian kamu tidak akan mempengaruhi kinerja kamu di sisni, saya janji…

“Bapak yakin??

“Ya…

“Bapak seorang  LOSERS..…………………………………..!

“ Jelaskan kepada saya..

“Orang yang tidak mensyukuri apapun pekarjaanya, sama hanya ia tidak berniat untuk bekerja, ia tidak menyadari bahwa dalam apapun pekerjaan yang dilakukan, selalu berbicara tentang “tekanan”,deadline, akurasi, maupun sistem yang semua itu bukanlah hal yang membahagiakan,dan itulah pekerjaan, terima itu sebagai kenyataan bahwa pekerjaan bukan bercerita tentang tarian bahagia atau bersenang senang..

Pahami kata ini “PEKERJAAN”, meletakkan sesuatu pada tempat yang telah di atur dalam sebuah sistem, bergerak dan melakuan sesuatu untuk menyelesaikan masalah yang timbul tanpa menambah masalah yang lain. Dan kadang masalah lain itu timbul dari rekan kerja, semisal bapak yang mengecam bawahan bapak, saya anggap bapak sudah gagal untuk menjadi seorang winner, karena bapak gagal menjadikan diri bapak seorang pemimpin yang baik..

“Lalu apa yang kamu lakukan dengan perlakuan saya??

“Saya berusaha untuk profesional memandang apapun yang saya terima dari siapapun, kecaman bapak kepada saya, saya berusaha keras menyelesaikan apa tugas saya sebaik baiknya, tp kadang itu belum tentu baik menurut bapak, dan saya hanya bisa mengulang pekerjaan saya sama persis seperti apa yang bapak perintahkan,.

“Apa motifasi kamu bersabar terhadap kecaman saya…???

“Saya ingin tahu seberapa banyak stok sabar yang saya punya, saya ingin tahu seberapa banyak saya bisa mem-PRODUKSI kesabaran dalam diri saya, saya ingin tahu seberapa kuat jiwa saya yang muda ini memahami jiwa bapak yang lebih tua dari saya, dan saya ingin bisa memaklumi kelemahan dan kekurangan bapak seperti kata bijak yang sering saya dengar... “manusia itu dinilai dari bagaimana ia menyelesaikan masalah dalam hidupnya”, dan saya ingin menyelesaikan masalah di tempat ini sebaik yang saya bisa..

“Terimakasih Budi.. atasannya meninggalkan Budi sembari menepuk pundaknya.

“Dalam hidup, kadang semua berjalan tidak seperti apa yang kita harapkan atau kita rencanakan, bahkan impikan, karena itulah kehidupan. Kehidupan yang mengajarkan bagaimana kita menjadikan semua ini menjadi KEBAIKAN, bukan KESEDIHAN, saat TEKANAN datang, jangan jadikan itu KEHANCURAN.. katakan pada hatimu “setelah ini, aku bisa lebih baik lagi”.. karena setiap masalah di bumi ini sebenarnya adalah bahan semen yang menguatkan pondasi rumah jiwamu menjadi sosok yang lebih baik, lebih bijak dan lebih teduh…

Dan jika amarah memasuki hatimu untuk meledak, membawamu untuk menyerah dan pergi, maka pondasi jiwamu tidak akan pernah menjadi kokoh sampai kapanpun sementara kita masih berjalan di titian waktu kehidupan ini akan selalu ada masalah..

Bismillah "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. al-Ankabut: 2-3)

Masalah, kesedihan, tangisan  adalah tangga yang akan membawamu lebih tinggi dari sekarang..Tanyakan kepada setiap orang hebat apakah mereka pernah merasakan yang namanya masalah??

Dan orang2 hebat adalah orang2 yang mampu menyelesaikan masalah menjadi pondasi, penerang dan benteng dalam hidupnya, dan bukan menjadikan masalah sebagai kambing hitam untuk berlari dari kehidupan.


No comments:

Post a Comment