Labels

Wednesday 13 April 2011

Kekuatan Pujian..

Ini kisah nyata tentang seorang penyanyi terkenal di Eropa, wanita bersuara bagus. Dia bersuamikan seorang pemusik dan seorang pengarang lagu. Begitu pandainya sang suami ini tentang lagu, nada, birama dan hal lain di bidang musik, sehingga dia selalu menemukan apa yang harus dikoreksi ketika istrinya menyanyi.

Kalau istrinya menyanyi, selalu saja ada komentar dan kritik seperti; bagian depan kurang tinggi. Lain kali dia berkata, bagian ini kurang pelan. Kali lain dia mengkritik, bagian akhir harusnya "kres", naik sedikit. Selalu saja ada komentar pedas yang dia lontarkan kalau istrinya menyanyi dan bersenandung. Akhirnya wanita itu malas menyanyi. Dia mengambil keputusan, "Wah, tidak usah menyanyi saja, jika semua salah. Malah kadang menjadi pertengkaran..."

Singkat cerita, karena suatu musibah, sang suami meninggal dan lama setelah itu si wanita menikah lagi dengan seorang tukang ledeng. Tukang ledeng ini tidak tahu menahu soal musik. Yang ia tahu istrinya bersuara bagus dan dia selalu memuji istrinya kalau bernyanyi.

Suatu ketika istrinya bertanya, "Pa, bagaimana laguku?"

Dia menjawab antusias, "Ma, saya ini selalu ingin cepat pulang karena mau dengar engkau menyanyi."

Lain kali dia berkata, "Ma, kalau saya tidak menikah dengan engkau, mungkin saya sudah tuli karena bunyi dentuman, bunyi gergaji, bunyi cericit drat pipa ledeng, gesekan pipa ledeng dan bunyi pipa lainnya yang saya dengar sepanjang hari kalau saya bekerja. Sebelum saya menikah denganmu, saya sering mimpi dan terngiang-ngiang suara gergaji yang tidak mengenakkan itu ketika tidur. Sekarang setelah menikah dan sering mendengar engkau menyanyi, lagumulah yang terngiang-ngiang."

Istrinya sangat bersukacita, tersanjung. Hal itu membuat dia gemar bernyanyi, bernyanyi dan bernyanyi. Mandi dia bernyanyi, masak dia bernyanyi dan tanpa disadarinya dia berlatih, berlatih dan berlatih. Suaminya mendorong hingga dia mulai rekaman dan mengeluarkan kaset volume pertama yang ternyata disambut baik oleh masyarakat.

Wanita itu akhirnya menjadi penyanyi terkenal, dan dia terkenal bukan pada saat suaminya ahli musik, tetapi saat suaminya seorang tukang ledeng, yang dengan setia memberinya pujian ketika dia bernyanyi.

Sedikit pujian memberikan penerimaan. Sedikit pujian memberikan rasa diterima, memberikan dorongan, semangat untuk melakukan hal yang baik dan lebih baik lagi. Sedikit pujian dapat membuat seseorang bisa meraih prestasi tertinggi. Omelan, bentakan, kecaman, amarah atau kritik sesungguhnya tidak akan banyak mengubah.

Dale Carnegie saja mendapatkan hasil bahwa kritik tidak pernah mampu memperbaiki pihak yang dikritik. Mengejutkan saya hasil penelitian ini. Ternyata kritikan lebih banyak merusak daripada membangun. Banyak yang memberikan istilah ‘kritik itu membangun’. Apakah memang benar?

Memang mudah untuk memberikan kritik daripada pujian. Anak TK saja bisa melakukannya.Namun memulai pujian adalah sesuatu yang patut diusahakan.

Kritikan adalah suatu yang sia-sia tidak membangun karena ia hanya akan memaksa pihak lawan membela diri dan menyebabkan si lawan akan membenarkan dirinya saja. Kritikan juga akan melukai perasaan, harga diri dan membangkitkan dendam dihati.

Bila suatu hari diri kita dikritik, silakan lanjutkan hidup dan jauhi orang-orang yang berniat untuk menghancurkan kehidupan kita dengan kritikannya. Banyak orang besar yang sampai bunuh diri karena dikritik. Sebelum kamu benar-benar frustasi karena semua kritikan itu, katakan selamat tinggal pada pengkritikmu. Mereka tidak jauh lebih baik dari diri kita.

Demikian pula dalam memperbaiki sikap anak2 kita janganlah dimulai dengan kritikan terhadap kesalahannya... mulailah dengan pujian dan prasangka baik agar ia lebih mudah mengubah sikap sesuai dengan yang diharapkan. Bila kita lebih sering mempersoalkan kesalahan2 mereka maka anak2 bukannya mengalami perbaikan malah kita akan mendapatkan sebaliknya. Dengan kritikan kita hanya akan menanamkan citra negatif didalam diri mereka sebaliknya kata2 pujian akan menanamkan citra positif. Pujian memang suatu yang sangat patut untuk diusahakan.

Jika bisa membangun dengan pujian, kenapa harus menghancurkan dengan kritikan?




No comments:

Post a Comment