Labels

Tuesday 20 November 2012

Bila rasa marah menyerang...Muhasabah bahasa langitnya...


Terlihat seperti orang munafik...lain dihati... lain perbuatan tapi apakah ya seperti itu... Kepastiannya hanya Allah yang tahu . Hati bantuak ka indak tapi dicaliak2 kareh hati ka mandakek...indak ado urusan nan penting ... dikajaan juo untuak basuo...Jauh mah lai 50 km.. ado urusan dinas? hhay...pas lo tanggalnyo... sengaja ya../ .biar bisa mkan2 bersama lagi...? Katanya bagian dari solusi tapi suka cari masalah....nyadar dong....malu gitu.....jan sekedar retorika belaka. Satu hal yang harus disadari SANGAT MENGGANGGU.

Kalimat di atas ditulis atas kemarahan ...tapi dipikir2 apa gunanya...? Orang kalau memang sadar dengan kesalahannya tentu ia tak berbuat sesuatu yang merendahkan dirinya..ah  sudahlah mari kita cari solusi untuk mengatasi kemarahan seperti kata2 indah dibawah ini


Shakespeare Said
I always feel happy, you know why?
Because I don't expect anything from anyone; expectations always hurt..
Life is short.. So love your life..Be happy..
And Keep smiling.. Just Live for yourself
and always remember:
Before you speak... Listen
Before you write... Think
Before you spend... Earn
Before you pray... Forgive
Before you hurt... Feel
Before you hate... Love
Before you quit... Try
Before you die... Live

Kemarahan barangkali merupakan emosi yang paling buruk yang perlu ditangani. Dari waktu ke waktu kita semua pernah mengalami perasaan yang kuat ini.  penyebab  kemarahan seperti frustrasi, sakit hati, kejengkelan, kekecewaan, pelecehan, dan ancaman. Bila dipikir2 ini  menyadarkan kita bahwa kemarahan bisa menjadi teman atau bisa menjadi musuh, bergantung pada bagaimana kita mengekspresikannya. Mengetahui bagaimana cara untuk mengenal dan mengekspresikan kemarahan dengan tepat, dapat menolong kita untuk mencapai tujuan-tujuan, dan mengatasi kemunculan-kemunculannya, memecahkan problem-problem dan bahkan melindungi kesehatan kita.

Kemarahan adalah bentuk energi berlebih, solusi positif adalah memindahkan energi marah menjadi energi positif ...seperti ini mengembangkankannya menjadi bentuk tulisan yang dapat bermanfaat bagi orang lain dalam mengatasi kemarahannya.

 Hal lain yang dapat jadi pegangan adalah...Rasulullah saw berkata, Maukah kalian kuberitahu orang yang paling menyerupaiku (pribadinya)?” Mereka (para sahabat) berkata,”Tentu, wahai Rasulullah!” Beliau mengatakan,”Yaitu orang yang paling baik akhlaknya, yang paling ‘sejuk’ naungannya, yang paling berbakti kepada kerabat-kerabatnya, yang paling besar cintanya kepada saudara-saudaranya, yang paling sabar dalam menetapi kebenaran, yang paling pemaaf, dan yang paling kuat kesadaran dirinya di saat ridha maupun di saat marah” (Bihar al-Anwar 66 : 306

Jadi berlatihlah untuk menjadi orang yang berakhlak mulia..selain itu kita harus menyadari pula bahwa  kegagalan untuk mengenal dan memahami kemarahan kita, menggiring kita ke berbagai problem.

Kemarahan yang ditekan merupakan penyebab yang mendasari kecemasan dan depresi. Kemarahan yang tidak terekspresikan dapat mengganggu hubungan, mempengaruhi pikiran, dan pola prilaku, juga berbagai problem-problem fisik, seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung, kepala pusing, gangguan kulit dan masalah-masalah lain yang saling terkait.

Apa yang bahkan lebih buruk adalah hubungan antara berbahayanya kemarahan yang tak terkontrol dengan kejahatan, emosi dan penganiayaan fisik serta prilaku-prilaku kekerasan lainnya. Redford Williams, seorang ahli penyakit dalam (internist) dan spesialis tentang prilaku (behavioral specialist) di Duke University Medical Center, Amerika Serikat telah mengembangkan sebuah program 12-langkah yang dapat menolong orang untuk belajar mengatasi emosi-emosi amarahnya.

Williams menyarankan memantau pemikiran Anda yang cenderung sinis karena mempertahankan atau memelihara “sebongkah permusuhan”. Hal ini akan mengajarkan Anda tentang keseringan dan jenis-jenis situasi yang memprovokasi Anda. Carilah dukungan dari orang-orang penting dalam hidup Anda untuk mengatasi perasaan Anda dan mengubah pola prilaku Anda.

Dengan memelihara “sebongkah rasa permusuhan” Anda, Anda dapat menyadari kapan dan di mana Anda memiliki pemikiran-pemikiran yang agresif, sehingga ketika Anda menemukan diri Anda dalam situasi seperti ini, Anda dapat menggunakan teknik-teknik seperti :
1. Mengambil napas dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan-lahan
2. Berdzikir dengan menyebut nama-nama Allah Yang Indah
3. Menghentikan memikirkan hal yang membuat hati Anda menjadi panas. Hal ini dapat menolong Anda menghentikan siklus kemarahan Anda.
4. Letakkan diri Anda di dalam “sepatu” orang lain. Empati mungkin akan menambah perspektif yang berbeda.
5. Jagalah di dalam pikiran, bahwa kita semua adalah manusia, yang bisa melakukan kesalahan.
6. Pelajari bagaimana menertawai diri Anda sendiri dan menemukn humor dalam berbagai situasi.
7. Pelajari juga bagaimana cara menjadi relaks atau santai.
8. Walaupun mungkin Anda pernah mendengar bahwa mengekspresikan kemarahan itu lebih baik daripada memendamnya, namun ingatlah bahwa amarah yang sering dilampiaskan sering bertentangan dengan hasil yang diharapkan dan bisa membuat kita diasingkan oleh banyak orang.
9. Hal penting lainnya adalah bahwa Anda perlu mempraktikkan “percaya pada orang lain”. Adalah biasa jika kita lebih mudah marah ketimbang percaya, namun dengan mempelajari bagaimana mempercayai orang lain, Anda akan dapat mengurangi amarah Anda yang langsung kepada mereka.
10. Ketrampilan ‘mendengarkan dengan baik’ akan meningkatkan komunikasi dan dapat memfasilitasi rasa percaya di antara orang-orang. Kepercayaan ini dapat membantu Anda dalam mengatasi emosi-emosi permusuhan yang potensial; menguranginya bahkan mungkin mengenyahkannya.
11. Pelajari juga bagaimana Anda menegaskan diri Anda sendiri. Hal ini merupakan sebuah pilihan yang konstruktif. Ketika Anda menemukan diri Anda marah pada seseorang, coba jelaskan kepada mereka apa yang mengganggu Anda tentang prilaku mereka dan mengapa Anda mesti marah kepada mereka.
Anda membutuhkan kata-kata dan kerja yang lebih untuk menjadi tegas ketimbang harus memperlihatkan kemarahan Anda, namun ganjaran yang akan Anda peroleh menjadi seimbang. Andai kita menyadari semua ini, maka kita akan merasakan bahwa hidup ini terlalu singkat, jika kita hanya selalu marah pada segala hal.
12. Langkah terakhir memerlukan permintaan maaf kepada orang yang Anda telah marah kepadanya. Dengan membiarkan pergi kebencian dan melepaskan tujuan balas jasa atau ganti rugi, Anda akan merasakan bahwa beban berat berupa kemarahan telah terangkat dari pundak Anda.

Joan Lunden, pengasuh rubrik kesehatan majalah Healthy Living Magazine mengatakan “Holding on to anger, resentment and hurt only gives you tense muscles, a headache and a sore jaw from clenching your teeth. Forgiveness gives you back the laughter and the lightness in your life.”

Tahanlah kemarahan (Anda), kekesalan dan rasa sakit hati Anda, yang membuat otot Anda tegang, sakit kepala dan rahang yang tegang karena gemeretak gigi Anda. Pemberian maaf mendatangkan kembali tawa dan pencerahan dalam hidup Anda.

Walaupun memaafkan adalah suau hal yang mudah...namun melupakan adalah hal yang sulit...tapi untungnya kita hanya disuruh memaafkan bukan melupakan...Mudah2an waktu akan  bisa meluruhnya...

Sumber :  http://www.facebook.com/notes/abdul-karim/introspeksi-diribila-rasa-marah-menyerangmuhasabah-bahasa-langitnya/229956647063198

No comments:

Post a Comment