Labels

Wednesday 13 June 2012

Instal ulang sistem anda untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik..

Dalam kehidupan sehari kita sering putus asa dalam menghadapi berbagai masalah yang datang. Sebenarnya yang harus dilakukan agar hidup ini dapat dilanjutkan dengan baik adalah dengan  membalikkan keadaan pada posisinya semula. Bila diri kita seumpama sebuah komputer yang ada hardware dan software. Yang paling utama hardware...bila tak ada masalah dengan hardware maka baru beralih pada software. Bila parangkat komputer sudah tua kitapun harus tahu diri bila agak2 sakit sedikit itu karena dimakan usia...namun yang penting softwarenya masih bagus dan banyak aplikasi2 yang bermaafaat maka komputer masih dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Namun bila terpelihara dengan baik maka hardware bisa juga awet walaupun sudah tua. Jadi  diri kita kurang lebih sama dengan sebuah komputer. Bagaimana kita menyikapinya?

Setelah memperbaiki hardware  maka dilanjutkan dengan software yang ada.  Hal selanjutnya jadi perhatian adalah...sistem yang menjalankan program2 sudah terinfeksi virus2 kehidupan jadi diperlukan pembersihan total dengan melakukan install ulang kedalam sistem otak. Bila otak sebagai operating sistem sudah terinfeksi virus terlalu banyak maka tak bisa diatasi hanya dengan anti virus saja. Dengan terlalu banyak virus dalam sistem otak sehingga sulit untuk menjalankan program yang sudah ada ataupun progran yang baru di masukkan...dimana sistem sudah terinfeksi menyebabkan program yang ada sulit untuk dijalankan atau malah tak bisa jalan sama sekali.

Asal virus kehidupan itu berasal dari penglihatan dan pendengaran. 2 hal itu akan mempengaruhi sistem otak kita...mempengaruhi cara kita berpikir. Cara kita berpikir akan mempengaruhi cara kita bertindak atau berbuat. Cara kita kita berbuat atau bertingkah laku akan memjdi suatu kebiasaan. kebiasaan ini akan menetap menjadi diri kita atau istilah lain karakter. Karakter ini yang akan menjadi nasib kita. Baik buruk nasib kita inilah yang membuat kita berada dalam masalah atau tidak. Maka mari kita coba untuk melakukan koreksi diri...

Cara praktis menanggulanginya:
  1. Instal ulang
    Sadari siapa kita sesungguhnya...."Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka itu menyembah Aku".Surat Adz-Dzariyat ttg penciptaan manusia, kita manusia dan jin diciptakan utk menyembah Allah...jadi lkukankan segala dalam rangka menyembah Allah..Dan bila kita berbuat jauh dari pada itu maka jangan salah muara kita adalah masalah.
  2. Masukan anti virus...pilih anti virus yang uptodate
    Bila sudah kembali bersih masukan anti virus dengan memperbanyak ilmu dan ibadah serta lakukan seleksi selektif agar tidak merusak kebersihan hati dan amalan kita.
  3. Ketika memasukan program baru pilihlah program yang kurang mengandung resiko virus
    Pilih ilmu yang bermanfaat utamakan ilmu akhirat dibanding ilmu dunia dan ibadah yang tak bersifat bid'ah
  4. Pelihara dengan selalu mengupdate anti virus
    Lakukan terus dan berkesinambungan agar diri kita tak terpengaruh dengan hal2 yang menyesatkan.
    dengan cara memperbanyak ibadah dan mengingat Allah ; QIAMULAIL, SHALAT SUNAT..DHUHA.bersedekah. berbakti pada ortu, menjaga silahturahmi dll
  5. Instal ulang lagi bila virus sudah terlalu banyak...tp hati jangan sampai membuang program lama yang bermanfaat.
    Bila sudah banyak virus kehidupan jangan segan untuk melakukan install ulang lagi...


    Ha..ha,,ha... berantakan banget tulisanku..berbanding lurus dengan kekacauan otakku..ups sorry...be positif dong.




Saturday 2 June 2012

Letakkan cinta pada tempatnya...

Ketika cinta diletakan tak pada tempatnya ia akan terasa menyiksa dan menyakitkan tapi bila diletakkan pada tempat dan porsi yang tepat maka akan terasa keindahannya.

1. Tempat yang tepat adalah letakkan cinta pada Allah diatas cinta kepada makhluknya

     Cinta mempunyai energi yang luar biasa namun ia juga rapuh. Dengan pernikahan cinta dapat terlindungi dari kemadharatan yang ada padanya. Dengan akad pernikahan, maka dihalalkan segala macam bentuk ekspresi cinta dari pasangan suami istri. Bahkan setiap ekspresi dari cinta tersebut bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Pengorbanan atas nama cinta tidak lagi menjadi sia-sia. Akan tetapi bernilai sangat istimewa.
     Ketika kita memilih untuk mencintai seseorang maka cintailah ia karena Allah itulah pernikahan. Ketika kita memilih untuk bertahan bersamanya untuk saling mencintai dalam bahtera rumahtangga dengan segala suka dan duka maka lakukanlah karena Allah...seandainyapun kita harus berpisah maka lakukanlan karena Allah juga.
    Menempatkan Allah diatas segalanya...bukan kaulah segala seperti lagunya Ruth Sahanaya akan lebih mendatangkan kenyamanan dan ketentraman dalam melangkah mengarungi dunia yang fana ini. Demikian juga dengan cinta dengan menempatkan cinta kepada Allah diatas cinta kepada makhluk maka itulah sunnatullah.Cintaku hanya karena Mu. Bertemu dan berpisahlah hanya karena Allah.
 
2. Porsi yang tepat adalah cintailah sesuatu itu dengan sederhana...
    
    Bila cinta pada makhluk sudah tak sesuai dengan porsinya maka makhluk akan aniaya pada dirinya sendiri.Rasulullah cinta kesederhaan... sederhanalah dalam mencintai dan membenci seperti hadis dibawah ini:

    Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai.” ( HR. Bukhari , Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari{Abu Hurairah )

Friday 1 June 2012

Mengapa Berteriak?

 Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya;
"Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan
dan menjawab;
"Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."
"Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar
Menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.

Sang guru lalu berkata; "Ketika dua orang sedang berada dalam
situasi kemarahan,jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh
walau secara fisik mereka begitu dekat.
Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus
berteriak.

Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka
menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara
keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa
berteriak
lebih keras lagi."

Sang guru masih melanjutkan; "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua
orang
saling jatuh cinta?

Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara
yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil.
Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas.
Mengapa demikian?" Sang guru bertanya sambil memperhatikan para
muridnya.
Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan
jawaban.

"Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak.
Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan.
Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami
apa yang ingin mereka sampaikan."

Sang guru masih melanjutkan; "Ketika anda sedang dilanda kemarahan,
janganlah hatimu menciptakan jarak.

Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan
jarak di antara kamu.

Mungkin di saat seperti itu, TAK mengucapkan kata-kata mungkin
merupakan cara yang BIJAKSANA. Karena waktu akan membantu anda.

Sedikit tip untuk melatih kesabaran diri :

1.Bersabar dengan niat untuk ibadah, perbuatan yang dilakukan tanpa di dasari niat ibadah akan menyebabkan efek tidak menyenangkan.

2. Jangan memperturutkan hawa nafsu untuk melakukan perbuatan marah

3. Berilah pemahaman kepada diri sendiri bahwa, setiap keberhasilan membutuhkan perjuangan, dan diantara perjuangannya adalah kesabaran. Dengan demikian jika kita mendapatkan masalah maka segala perbuatan akan dapat terselesaikan dengan penuh kesabaran.

4. Katakan kepada diri sendiri, bahwa orang yang melakukan penganiayaan kepada anda adalah orang yang tidak mengerti. Sehingga pada saat kita teraniaya tentu kita akan bersabar seraya berdoa. “ya Allah ampunilah mereka, karena mereka melakukan semua ini karena kebodohan mereka”.

5. Standar kebaikan seseorang berbeda. Mungkin dengan alat detektor point ini akan sangat jitu untuk berbuat sabar. Mungkin menurut mereka berbuat “ini” dan “itu” adalah sudah termasuk perbuatan baik padahal menurut kita hal itu belum termasuk kebaikan. Berempati terhadap orang lain.